Suara.com - Sebelum diciptakan sendok dan garpu, manusia kali pertama makan dengan menggunakan tangan.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, banyak peralatan membantu manusia untuk makan. Sendok garpu ini dianggap lebih modern, bersih, dan canggih.
Meski demikian hingga kini masih banyak orang sekali waktu makan dengan menggunakan tangan. Dan, tahukah Anda bahwa makan menggunakan tangan bermanfaat bagi kesehatan.
Lantas, apa saja manfaatnya?
1. Lebih Menikmati Makanan
Tidak seperti makan dengan sendok dan garpu, jari-jari Anda memiliki kontak langsung dengan makanan ketika Anda makan dengan tangan. Dari ujung saraf Anda bisa merasakan suhu dan tekstur makanan sehingga otak Anda mempersiapkan untuk menerima makanan yang akan datang. Proses ini membantu otak untuk melepaskan enzim yang tepat untuk menikmati makanan. Selain itu, ketika makan dengan tangan, Anda dapat merasakan suhu panas dari makanan. Jadi Anda menunggu sampai hangat sebelum makan.
2. Melindungi dari Bakteri
Tubuh manusia mengandung jenis bakteri tertentu yang dapat melindungi tubuh dari bakteri berbahaya dari luar tubuh. Bakteri baik terletak di tangan, mulut, tenggorokan, usus, dan sisanya terdapat pada sistem pencernaan Anda. Ketika makan dengan tangan, bakteri baik dapat melindungi Anda dari bakteri jahat. Tentu saja pastikan bahwa Anda mencuci tangan sebelum dan sesudah makan sehingga tangan menjadi bersih.
3. Menurunkan Berat Badan
Jika Anda makan dengan sendok garpu, proses mekanis terjadi ketika Anda makan. Tetapi ketika Anda makan dengan tangan, Anda benar-benar memperhatikan makanan apa yang Anda makan. Anda akan menikmati secara menyeluruh. Diet seperti ini dapat mencegah Anda dari kenaikan berat badan secara signifikan.
Jadi, siapa bilang bahwa makan dengan menggunakan tangan bisa berbahaya bagi kesehatan asalkan tangan Anda memang benar-benar sudah bersih. Bahkan, menurut ajaran India kuno, jari-jari tangan mewakili lima unsur penting dalam kehidupan api, udara, tanah, air, dan langit. Jika unsur-unsur ini bekerja sama pada makanan akan menciptakan energi positif dalam makanan Anda. (Health Me Up)
Berita Terkait
-
Instruksi Penting Mendagri untuk Kepala Daerah: Atasi Tuntas Kasus Keracunan MBG!
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Kasus Keracunan Meningkat, Makan Bergizi Gratis Kini dalam Pengawasan Ketat!
-
Soroti Kasus Keracunan MBG, Wamen PPPA Veronica Tan Usul Tiga Perbaikan Kunci
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak