Suara.com - Diet rendah karbohidrat sering dipilih mereka yang ingin menurunkan berat badan. Banyak orang meninggalkan kentang, dengan tujuan mengurangi konsumsi karbohidrat.
Namun belakangan sejumlah ahli nutrisi mengingatkan cara ini bisa memicu masalah kesehatan akibat kekurangan serat. Disebutkan, kentang menyuplai kebutuhan serat baik pada orang dewasa maupun para remaja. Dan serat menjadi elemen penting dalam kesehatan.
Menurut sebuah penelitian, dalam jangka panjang mengonsumsi serat dalam jumlah yang cukup bisa mengurangi risiko serangan jantung, diabetes dan kanker yang berkaitan dengan pencernaan. Serat juga disebut bisa untuk mengontrol berat badan, karena efeknya yang membuat rasa kenyang.
Mereka yang sedang berdiet punya anggapan salah tentang kentang. Mereka menganggap kentang tinggi kalori dan menggemukkan. Padahal sesungguhnya, secara alami kentang bebas lemak, rendah kalori dan kaya mineral.
Jadi serat bukanlah satu-satunya andalan kentang. Kentang juga banyak mengandung potasium, yang bisa melawan dampak garam sehingga bagus untuk mengontrol tekanan darah. Sifat kentang yang menjaga keseimbangan cairan, maka kentang juga menjadi asupan sehat yang penting untuk mereka yang akan berolahraga saat cuaca panas.
"Popularitas diet rendah karbohidrat cukup mengkhawatirkan, karena karbohidrat tepung seperti kentang dan sereal gandum memberikan kontribusi penting untuk diet seimbang. Mereka menyediakan jumlah berharga dari kebutuhan serat," ujar Sigrid Gibson, seorang ahli gizi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?