Suara.com - Sebuah penelitian terkini menyebutkan bahwa tidak ada hubungan antara mengenakan bra dan peningkatan risiko kanker payudara di kalangan perempuan pasca-menopause.
"Ada beberapa kekhawatiran bahwa salah satu alasan mengapa kanker payudara mungkin lebih umum di negara maju dibandingkan dengan negara-negara berkembang adalah perbedaan pola pakai bra," kata Lu Chen, seorang mahasiswa doktor di departemen epidemiologi di University of Washington School of Public Health.
Namun penelitian ini tidak menemukan bukti bahwa memakai bra meningkatkan risiko seorang perempuan dari kanker payudara.
"Tidak peduli berapa jam per hari perempuan mengenakan bra, apakah mereka mengenakan bra dengan underwear atau pada usia berapa mereka pertama kali mulai memakai bra," tambah Chen.
Kesimpulan ini didapat setelah para peneliti melakukan penelitian yang melibatkan Peserta 454 perempuan dengan karsinoma invasif duktal (IDC) dan 590 permepuan dengan karsinoma lobular invasif (ILC), dua subtipe yang paling umum dari kanker payudara. Semua perempuan yang dilibatkan dalam penelitian tersebut adalah perempuan menopause, usia 55-74 tahun.
Para peneliti meminta mereka untuk menjawab serangkaian pertanyaan terstruktur untuk menilai pola pakai bra selama hidupnya.
Pertanyaan tersebut meliputi usia di mana peserta penelitian mulai memakai bra, apakah dia mengenakan bra dengan underwear, ukuran bra dan band cup-nya, jumlah berapa jam memakai bra per hari dan jumlah hari per minggu dia mengenakan bra, dan perubahan pola pakai bra-nya yang pernah dialaminya pada waktu yang berbeda dalam hidupnya.
Hasil penelitian menemukan bahwa tidak ada keterkaitan antara pemakaian bra dengan peningkatan risiko baik untuk IDC atau ILC.
"Temuan memberikan jaminan kepada perempuan yang memakai bra bahwa tampaknya tidak meningkatkan risiko untuk jenis histologis yang paling umum dari kanker payudara pasca-menopause," demikian para penulis mencatat.
Makalah ini muncul dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers and Prevention. (Zeenews)
Berita Terkait
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
Perjuangan Nunung Lawan Kanker Belum Usai, Ada Obat yang Wajib Diminum Seumur Hidup
-
Banting Setir, Nunung Srimulat Kini Jadi Juragan Restoran: Rezekinya Dikasih Allah Lewat Sini
-
Gelombang Cinta Mengalir, Asrilia dan Musisi Istimewa Kumpulkan Rp85 Juta untuk Pejuang Kanker
-
Glory Lamria Dituding Salah Pakai saat Renang di Aman Hotel, Apa Bedanya Bra dan Bikini?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!