Suara.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan menyatakan praktik prostitusi terselubung akan berpotensi besar terhadap penyebaran "human immunodeficiency virus/acquired immune deficiency syndrome" karena mereka sulit dideteksi dan dikendalikan.
Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Pekalongan Suwondo di Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (14/9/2014), mengatakan bahwa prostitusi terselubung susah dikendalikan karena aktivitasnya tidak terlihat.
"Jika perilaku seks bebas semacam itu terus berkembang, tentu sangat berisiko tinggi terhadap penyebaran human immunodeficiency virus/acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS). Sasarannya saja tidak jelas sehingga susah dikontrol maupun dibina," katanya.
Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jateng Nomor 5 Tahun 2009 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS, kata dia, penyebar virus HIV/AIDS dapat dihukum dengan ancaman pidana.
Pada Pasal 13 Ayat (3) Perda No. 5/2009, lanjut dia, telah disebutkan setiap orang yang telah mengetahui dirinya terinfeksi HIV/AIDS dilarang dengan sengaja menularkan infeksinya kepada orang lain.
"Apabila itu dilanggar, sesuai dengan Pasal 18, mereka bisa dipidanakan dengan hukuman kurungan paling lama enam bulan atau denda paling banyak Rp50 juta," katanya.
Untuk menekan angka HIV/AIDS, dia memandang perlu masyarakat berperan aktif tidak melakukan hubungan seks berisiko tersebut.
Penyebaran virus HIV/AIDS, kata dia, tidak bisa dianggap remeh dan perlu perhatian pemerintah serta masyarakat dari berbagai elemen.
"Pada awal Januari hingga Juli 2014, kami menemukan 18 orang pengidap HIV. Dengan tambahan 18 kasus baru tersebut, tercatat ada 118 kasus HIV/AIDS. Sebanyak 30 dari 118 pengidap tersebut adalah ibu rumah tangga," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025