Suara.com - Sesaat sebelum memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara tragis, pria yang diketahui bernama Sulaiman ini sempat terekam kamera pengintai terlihat gelisah dan mondar-mandir di area restoran.
Pakar spesialis kejiwaan dr Nova Riyanti Yusuf. SpKJ menilai, bahwa proses mengakhiri hidup yang kini marak dilakukan dengan bunuh diri secara psikologis memiliki kaitan erat dengan masalah kejiwaan seseorang.
"Kasus bunuh diri kemarin dari lantai 56 BCA, bahwa ternyata pelaku terlihat resah sebelum melakukan aksinya. Kita tidak bilang dia gila, tapi kejiwaannya yang terganggu," ujar Noriyu di sela-selabSoft launching bukunya yang berjudul: "A Rookie & The Passage of The Mental Health Law" di Bunga Rampai Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2014).
Beratnya beban hidup yang dimiliki seseorang sebaiknya dikonsultasikan dengan pakar psikologis atau psikiater. Jika beban yang terlalu berat ini tidak ditangani oleh ahli yang tepat, aksi mengakhiri hidup dengan cara-cara yang tak lazim sulit dihindari.
Data Mabes Polri pada 2012 lalu menyebutkan bahwa tingkat bunuh diri di Indonesia adalah 1.170 jiwa per tahunnya. Namun jumlah korban yang setiap tahunnya meningkat ini tidak diimbangi dengan ketersediaan psikiater atau dokter yang khusus menangani gangguan kejiwaan pada diri seseorang.
"Penduduk kita jumlahnya sekitar 240 juta jiwa, tapi jumlah psikolog klinis dan psikiater tidak lebih dari 1.200 orang. Tentunya 1 psikiater berbanding 500 ribu jiwa. Tak sebandinglah dengan negara Jepang yang memiliki rasio 1:1.000," ungkap mantan anggota DPR RI ini.
Tak hanya itu, Noriyu juga menyoroti soal pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien dengan gangguan jiwa. Menurutnya, minimnya informasi, akses dan fasilitas layanan kesehatan yang menyebabkan orang dengan ganguan jiwa tidak mendapatkan haknya.
"Jumlah puskesmas di Indonesia itu hanya 9.000, tapi yang bisa memberikan informasi dan pelayanan tentang kesehatan jiwa hanya 1.000 puskesmas. Ini sangat kurang sekali", imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara