Suara.com - Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan, kesadaran warga ibukota untuk menyikat gigi dua kali sehari memang cukup tinggi. Yakni mencapai 98,1 persen.
Namun sayangnya, hanya 3,5 persen di antara mereka yang mengetahui cara menyikat gigi yang benar dan di waktu yang tepat. Padahal cara menyikat gigi yang benar dan waktu yang tepat, berperan penting bagi kesehatan gigi.
"Menyikat gigi sebaiknya dilakukan sebelum tidur dan setelah sarapan. Waktu terbaik ini yang masih belum dipahami oleh masyarakat ibukota," ujar drg Ratu Mirah Afifah, Profesional Relationship Manager Oral Care, Unilever Indonesia, di sela pembukaan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) di Jakarta, Senin (13/10/2014).
Ia berharap dengan kehadiran BKGN setiap tahunnya, diharapkan masyarakat semakin menyadari pentingnya menggosok gigi dengan benar sebagai upaya preventif sakit gigi. Pasalnya mencegah lebih baik daripada mengobati.
Dalam kesempatan yang sama, drg. Fadli Jazaldi, SpOrt, direktur RSGM FKG Universitas Indonesia mengatakan bahwa upaya promotif preventif sebenarnya sudah dilakukan secara rutin oleh Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan berbagai pihak terkait. Tapi, menurutnya, kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi masih tetap rendah.
"Jakarta ini paling banyak dokter giginya, dan mudah menjangkau rumah sakit atau puskesmas, bahkan untuk memeriksakan gigi sekarang sudah dibantu pemerintah. Semua sudah tersedia, hanya kesadarannya yang kurang. Padahal menjaga kesehatan gigi dan mulut itu sama pentingnya dengan menjaga kesehatan tubuh yang lain. Coba bayangkan kalau sedang sakit gigi, produktifitas kita sangat terganggu," ujarnya.
Penyelenggaran BKGN ini, melibatkan 150 tenaga kesehatan yang dilengkapi dengan 50 dental unit dan berbagai fasilitas pendukung untuk melayani 1000 pasien dalam tiga hari.
"Cukup banyak memang mengingat biasanya dalam sebulan ada 4000 pasien yang biasa kami tangani. Tapi kita akan melayani dengan sebaik mungkin. Semua personil kita kerahkan, diantaranya dokter gigi yang ada di RSGM FKG UI ini, tenaga pengajar, dan juga mahasiswa yang sedang menjalani masa 'koas'. Standar pelayanan pun kita berikan sama seperti yang biasa kita lakukan, tidak dibeda-bedakan," ujar drg Yosi Kusuma Dewi Dekan FKG UI.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter