Suara.com - Banyak penelitian mengungkap, makin banyak otak digunakan dan dilatih maka kinerjanya akan menjadi lebih baik. Tapi sebenarnya adakah obat atau makanan yang bisa membuat otak lebih tokcer?
Jawabannya adalah ada, yakni obat yang dalam istilah kedokteran disebut nootropics atau obat pintar atau enhancer kognitif. Salah satu yang paling dikenal adalah modafinil, obat yang membuat orang untuk tetap terjaga. Obat ini merangsang sistem saraf pusat dan di Inggris hanya diresepkan untuk penderita narkolepsi.
Para ahli masih memperdebatkan lebih efektif mana, modafinil lebih efektif dibanding secangkir kopi kental? Yang pasti efek modafinil berlangsung lebih lama. Modafinil banyak digunakan oleh para akademisi dan mahasiswa karena membuat orang merasa lebih tajam dan lebih waspada.
Profesor Barbara Sahakian dari Universitas Cambridge telah menemukan bahwa ahli bedah kurang tidur, bekerja lebih baik dengan mengonsumsi modafinil. Ia menduga modafinil memiliki peran yang lebih luas dalam meningkatkan memori dan fungsi mental.
"Kami menemukan bahwa modafinil meningkatkan motivasi dan memori kerja pada orang sehat dan membuat melakukan tugas-tugas lebih menyenangkan," katanya.
Tapi ia mengingatkan keamanan jangka panjang, terutama untuk otak muda, masih belum terungkap. Tapi untuk banyak siswa, pertanyaannya adalah bukan apakah obat tersebut aman, tapi bagaimana mereka bisa mendapatkannya.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan otak, adalah kita hidup di lingkungan yang penuh dengan racun (neurotoksin) yang dapat mengganggu gen, protein dan molekul kecil yang membangun dan memelihara otak kita. Semakin muda otak, semakin rentan terhadap neurotoksin.
Sebuah makalah yang dirilis Dewan Ilmiah Nasional AS, menyebut ada tiga jenis neurotoksin yang dapat mempengaruhi perkembangan otak: bahan kimia lingkungan seperti timbal, merkuri dan organofosfat (pestisida); narkoba seperti alkohol, nikotin dan kokain; dan obat tertentu seperti Roaccutane yang banyak digunakan jerawat parah.
Otak dewasa bisa sangat ulet, sebagian berkat penghalang dari sel yang membatasi masuknya bahan kimia dari aliran darah ke dalam jaringan otak. Tetapi dalam kadar tertentu, alkohol dan rokok akan meracuni bahkan yang bagian yang paling berkembang dari otak.
Anda juga perlu ingat, otak membutuhkan aliran darah yang lancar untuk memberikan nutrisi dan oksigen serta mengambil limbah dari otak. Merokok, tekanan darah tinggi, diabetes yang tidak terkontrol, obesitas dan kolesterol tinggi, semua itu bisa menyumbat arteri dan menghambat aliran darah. Jika Anda peduli tentang otak Anda, maka hindari gaya hidup yang memicu penyakit di atas.
Terakhir adalah makanan. Cukup mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega-3, antioksidan seperti vitamin C dan E, dan vitamin B dan D sangat bagus untuk jaringan saraf kita. Tetapi percobaan menunjukkan bahwa suplemen dosis tinggi dari nutrisi individu gagal melindungi Anda dari demensia.
Jadi ketimbang mengasup suplemen yang mahal harganya, lebih baik Anda beralih ke makanan segar yang mengandung nutrisi di atas. Salah satunya adalah dengan diet Mediterania yang menggabungkan sebagian besar nutrisi itu. (The Guardian)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke