Penyuka kebab pasti menyebut ini adalah makanan terenak di dunia. Tapi ada juga yang menyebut makanan asal Timur Tengah ini amat sangat tidak sehat. Benarkah?
Tak seburuk seperti yang disangka orang, demikian pendapat Susie Burrell, ahli nutrisi dan konsultan diet kepada news.com.au. Dari segi komposisi itu tidak terlalu buruk, dan cukup bergizi.
"Kebab, tidak digoreng dengan sistem deep fried. Dagingnya juga lebih terjamin. Kita tinggal menambahkan banyak sayuran untuk isinya," ujarnya.
Jika masih belum yakin jika kebab tak terlalu buruk untuk kesehatan, Susie menyarankan untuk mengurangi atau bahkan menyingkirkan sama sekali keju dan saus krimnya.
"Bila Anda menambahkan keju, krim asam, saus bawang putih, saat itulah kebab sedikit rusak. Untuk itu minta penjual menaruh sedikit daging dan menambahkan lebih banyak sayuran," tambahnya.
Dia mengatakan masalah utama dengan kebab adalah porsi, yang biasanya untuk dua orang. Sebuah kebab, ujarnya mengandung 500-600 kalori. Dan banyak orang makan kebab sebagai camilan setelah makan malam. Untuk itu disarankan untuk meminta kebab untuk ukuran anak-anak, atau berbagi satu dengan seorang teman (lucu) adalah pilihan yang baik.
"Kebab atau ayam burger panggang atau hamburger polos adalah pilihan makanan larut malam. Pizza, keripik dan makanan cepat saji burger goreng, adalah salah satu yang terburuk. Karena akan memicu seseorang untuk makan berlebihan," katanya. (news.com.au)
Berita Terkait
-
Emiten Kebab Baba Rafi Terjerat Utang Pinjol Rp2 M, Gugatan PKPU Tambah Gaduh
-
Emiten Kebab Baba Rafi Terjerat Utang Pinjol Rp2 Miliar
-
Dari Kebab hingga TPPU: Kisah Hendy Setiono, CEO Baba Rafi yang Tersandung Kasus
-
Sosok Nilam Sari, Mantan Istri Hendy Setiono Bos Baba Rafi Kini Ikut Disorot
-
Hendy Setiono Usaha Apa? CEO Kebab Baba Rafi Diduga Terjerat Kasus Hukum
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi