Suara.com - Bagi lelaki, daya tahan untuk mempertahankan suatu ereksi sangatlah penting. Hal utama yang berkaitan dengan ereksi adalah aliran darah pada tubuh.
Kondisi ini membuat jantung berperan memaksimalkan ereksi lelaki dengan waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu, hindari hal-hal yang dapat merusak ereksi.
Lantas, apa saja yang bisa merusak ereksi Anda?
1. Struk belanja
Jenis kertas termal dan tinta yang digunakan di sebagian besar struk di supermarket mengandung kadar bisphenol-A (BPA) yang tinggi. BPA ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan kalengan. Namun kini BPA juga masuk dengan sentuhan langsung melalui kulit. Struk, ATM, tag bagasi bandara, dan tiket kertas mengandung BPA. Sebuah penelitian dari Kaiser Permanente menyatakan bahan kimia pada BPA dapat memicu bahaya saat lelaki ereksi.
2. Makanan manis dan bergula
Mengonsumsi gula, baik hanya sepotong kue atau sekaleng soda, menyebabkan kadar glukosa darah Anda meningkat. Hal ini akan merangsang pelepasan hormon insulin. Alhasil produksi hormon testosteron pun terganggu dan membuat Anda menjadi lebih sulit untuk ereksi. Namun proses ini tidak terjadi secara langsung, kebiasaan mengonsumsi makanan manis secara berlebihan berefek pada risiko diabetes, yang kemudian dapat merusak saraf dan pembuluh darah, temasuk pembuluh darah di area organ intim.
3. Kurang tidur
Tidur lima jam pada malam hari (atau kurang) selama beberapa hari, yang menjadi suatu kebiasaan diketahui dapat menurunkan hormon testosteron sebesar 10 persen. Temuan ini telah dikaji oleh University of Chicago pada pemuda-pemuda dalam kelompok kecil yang sehat. Tidur sangat penting untuk memproduksi hormon testosteron. Jadi, jika Anda tidak tidur minimal delapan jam dalam sehari maka pada saat ereksi, Anda tidak akan maksimal mendapatkannya.
4. Kehadiran bayi baru
Bagi Anda yang baru memiliki bayi, suara tangisannya tiap malam dan keharusan Anda untuk begadang rupanya turut memengaruhi kemampuan Anda untuk ereksi. Demikian disimpulkan penelitian dari Notre Dame and Northwestern University. Tanpa disadari, penurunannya bahkan mencapai tujuh persen. (Mens Health)
Berita Terkait
-
Kulit Penis Kering? Kenali 5 Penyebab dan Solusinya
-
Roy Suryo Sebut Mr. P, Inikah Sosok Misterius Pembuat Ijazah Jokowi yang Melapor ke Polisi Dini Hari
-
Ternyata Ini Sosok Mr. P! Diduga Otak di Balik Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Tunjukkan Bukti Kuat
-
Penis Pria Paruh Baya Bengkok dan Memar Usai Berhubungan Seks, Ini Penjelasan Dokter
-
7 Pengobatan Alami untuk Disfungsi Ereksi yang Terbukti Ampuh
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia