Suara.com - Capek sedikit langsung mengeluh, teman membalas pesan agak lama langsung mengeluh, jalanan macet langsung mengeluh.
Rasanya tiada hari tanpa keluhan. Mengeluh sepertinya sudah jadi kebiasaan orang-orang dengan rutinitas tinggi dan penuh tekanan.
Namun, tahukah Anda bahwa sering mengeluh merupakan tanda seseorang mengalami gangguan mental atau stres.
Pakar kesehatan jiwa, dr Danardi Sosrosumihardjo mengatakan, manusia dikatakan sehat jiwanya jika merasa sehat, bahagia, bisa menerima diri sendiri apa adanya, bisa menerima orang lain dan kondisi di sekitarnya apa adanya dan juga bersikap optimis.
Namun bila sudah keluar keluhan dari mulut atau hatinya, ia mendiagnosis bahwa orang tersebut sedang mengalami 'sakit jiwa'.
"Namun apabila sudah mulai sering mengeluh, merasa tertekan, sering protes dan mengalami penurunan fungsi kognitif atau emosi, maka manusia tersebut bisa dikatakan sakit secara kejiwaan," ujar Danardi yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia.
Agar mengeluh tak berujung depresi, Danardi menyarankan agar Anda lebih sering berpikir positif dan mengubah cara menyikapi sesuatu dengan manajemen pertahanan diri yang positif.
Lantas, seperti apa manajemen pertahanan diri yang positif?
"Kalau ingin sehat mental dan fisik coba ubah manajemen defens-nya (pertahanan diri). Misal, jika jalanan macet yang berpikir positif saja lalu melakukan antisipasi dengan buat plan b dengan naik ojek atau angkutan umum. Bisa juga dengan berdoa dan menyerahkan pada Tuhan," imbuhnya.
Yang terpenting adalah, lanjut Danardi, setiap manusia selalu berpikir positif dalam menyikapi sesuatu yang membuatnya tak nyaman. Karena saat jiwa terganggu maka kesehatan fisiknya pun akan terpengaruh. "Berpikir positif sajalah intinya," tutupnya.
Berita Terkait
-
Emosi Tidak Stabil, Polisi Bongkar Latar Belakang Kejiwaan Pelaku Teriak Bom di Pesawat Lion Air
-
Kronologi Remaja di Bengkulu Bunuh Ibu Kandung Saat Salat Dzuhur
-
Ulasan Buku Daddy Has a Secret: Rahasia Ayah Pengidap Skizofrenia
-
Bukan Alergi, Rocky Gerung Yakin Jokowi Alami Gangguan Kejiwaan
-
34% Remaja di Indonesia Alami Gangguan Mental, Begini Skrining yang Tepat Sebelum Terlambat
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja