Suara.com - Minuman ringan kini banyak jenisnya, mulai dari minuman teh dalam kemasan, isotonik, sari buah hingga minuman berkarbonasi atau bersoda.
Tren yang terus bergeser pun, menjadikan konsumsi minuman ringan tersebut menjadi salah satu gaya hidup. Seringkali konsumsi minuman ringan tersebut dikaitkan dengan faktor risiko timbulnya berbagai penyakit, salah satunya kerusakan ginjal. Lantas, seberapa benar asumsi ini?
Menurut dr. Ginova Nainggolan, SpPD-KGH dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), tidak ada korelasi langsung bahwa peningkatan risiko penyakit ginjal diakibatkan oleh satu faktor tunggal seperti mengonsumsi minuman ringan berpemanis atau bersoda. Ia mengatakan bahwa gaya hidup yang minim aktivitas disertai dengan pola makan tak seimbang yang justru berperan penting dalam meningkatkan risiko penyakit ginjal.
"Penurunan fungsi ginjal sebabnya itu luas dan multi faktor," ujarnya di acara diskusi media bersama Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM) di Jakarta, Kamis (26/2/2015).
Selama diikuti dengan gaya hidup seimbang, lanjut Ginova, minum minuman bersoda atau berpemanis tidak langsung merusak fungsi ginjal. Menurutnya, salah satu faktor pendorongnya justru dari kondisi hipertensi dan diabetes.
Sementara itu ahli gizi, dr. Elvina Karyadi, MSc, PhD, SpGK, menyatakan bahwa minuman ringan berpemanis atau bersoda tidak akan menimbulkan penyakit sindrom metabolik seperti diabetes dan ginjal jika dikonsumsi tidak berlebihan disertai dengan gaya hidup sehat.
"Semua minuman itu sebenarnya tergantung berapa banyak yang dikonsumsi. Bukan minumannya yang salah. Kalau berlebihan ya tentu menjadi tidak baik. Oleh karena itu yang terpenting adalah melakukan pedoman gizi seimbang disertai dengan aktivitas fisik secara rutin," imbuhnya.
Pendapat Elvina ini didukung oleh hasil kajian US National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Desease yang menyebutkan bahwa risiko penyakit ginjal kronis utamanya disebabkan oleh penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, dan riwayat keluarga yang mengidap gagal ginjal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor