Suara.com - Bagi penderita diabetes (diabetesi) diharuskan untuk mengatur asupan makanan setiap hari. Pasalnya kelebihan dalam mengonsumsi nasi dapat membuat gula darah meningkat secara tiba-tiba.
Sebuah studi baru-baru ini menyatakan bahwa menu sarapan yang mengandung karbohidrat tinggi namun dikombinasikan dengan makan malam yang rendah karbohidrat akan membantu diabetesi mengontrol gula darah lebih baik.
Untuk mendapatkan temuan ini, peneliti mengumpulkan 18 orang (8 laki-laki dan 10 perempuan) berusia 30-70 tahun dengan diabetes tipe 2. Kelompok ini dipisah menjadi dua, yaitu 8 orang melakukan diet dan 10 orang menggunakan metformin.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar glukosa pasca makan mengalami penurunan 20 persen. Sedangkan tingkat insulin, C-peptida dan GLP-1 menjadi lebih tinggi pada partisipan dengan diet sarapan tinggi kalori dibadingkan dengan pola makan malam yang tinggi kalori.
Prof. Oren Froy, salah satu penulis studi dari Universitas Ibrani Yarusalem, mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan menunjukan perubahan waktu makan sangat mempengaruhi ritme insulin setelah makan dan mempengaruhi tingkat glukosa dalam tubuh. Ini menjadi faktor penting dalam menyeimbangkan kadar glukosa yang berimplikasi kepada pencegahan diabetes tipe 2.
Prof. Daniela Jakubowicz menyimpulkan bahwa asupan energi tinggi saat sarapan dikaitkan dengan penurunan kadar glukosa, pada seluruh pasien diabetes selama sepanjang hari. Mengontrol makan seperti ini baik untuk terapi dalam menjaga metabolik yang optimal sehingga mencegah terjadinya penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2. (Zeenews)
Berita Terkait
-
Transformasi Mengejutkan Fahmi Bo: Dulu Bugar, Kini Kondisinya Bikin Miris
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
-
Promo Sarapan HeBat di McD: Perut Kenyang, Kantong Aman Mulai Rp15 Ribuan!
-
Jangan Sampai Ketinggalan, 3 Link DANA Kaget Aktif Buat Makan Enak Malam Ini
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?