Suara.com - Apakah Anda penikmat film-film bergenre drama yang melibatkan banyak air mata? Jika ya, sebaiknya pikir-pikir lagi kebiasaan Anda ini.
Pasalnya sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa orang-orang yang menonton film sedih lebih cenderung untuk menghabiskan banyak camilan yang bisa memicu peningkatan berat badan.
Konsumsi camilan atau popcorn saat menonton film sedih ini disinyalir sebagai bahan pelampiasan untuk mengurangi rasa sedih saat menonton film tersebut.
Dalam penelitian yang dilakukan peneliti Amerika Serikat ini melibatkan para penikmat film yang diminta untuk menonton film-film beraliran sedih dan bahagia dengan didampingi camilan popcorn.
Hasilnya, penonton yang menonton film beraliran sedih ternyata mengonsumsi camilan popcorn 36 persen lebih banyak ketimbang film bahagia.
Di kesempatan lainnya, responden diminta untuk menonton film sedih dan bahagia yang lainnya. Hasilnya pun lebih mencengangkan, mereka yang menonton film sedih 55 persen mengonsumsi camilan lebih banyak ketimbang saat menonton film yang bahagia.
Berdasarkan temuan ini, peneliti menganjurkan para penonton untuk mengganti camilan dengan makanan sehat saat menonton film sedih untuk menurunkan risiko peningkatan berat badan.
"Film sedih bisa memicu orang untuk makan lebih banyak, bisa itu makanan sehat atau tidak sehat. Daripada popcorn, coba bawa buah atau sayuran saat Anda menonton film sedih," kata Brian Wansink, sang peneliti dari Cornell University. (Daily Mail)
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut