Suara.com - Menyusui buah hati ternyata tidak hanya mendukung tumbuh kembang bayi agar tetap optimal, tetapi juga bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan ibu dalam jangka panjang.
Salah satunya, kata Dr Walta Gautama, SpB(K)Onk dari Rumah Sakit Dharmais, bisa mengurangi risiko kanker payudara. Ini dikarenakan saat menyusui, ibu terhindar dari paparan hormon pemicu kanker yaitu, estrogen.
"Ketika menyusui hormon yang berperan adalah prolaktin, sehingga estrogen akan diusir dari payudara," jelasnya dalam acara temu media bersama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YPKI) di Jakarta, Rabu (11/03/2015).
Namun, Walta menekankan bahwa penurunan faktor risiko ini hanya terjadi pada ibu menyusui yang sebelumnya menjalani kehamilan. "Jadi kalau cuma menyusui aja tanpa hamil lebih dulu, itu tidak bisa menurunkan risiko," imbuhnya.
Selain ibu menyusui, ibu hamil pun, kata Walta, dapat terhindar dari risiko kanker payudara. Pasalnya saat hamil, estrogen dipakai oleh rahim agar elastis saat mengandung sehingga payudara tak terpapar hormon tersebut.
Lebih lanjut Walta memaparkan bahwa risiko kanker payudara meningkat pada perempuan berusia 40-50 tahun. Namun, usia risiko tersebut kini juga ditemui pada usia lebih muda seperti 35-40 tahun. Ini terjadi karena perubahan gaya hidup masyarakat modern yang cenderung tak sehat.
Berita Terkait
-
Langkah Merdeka: Lelang Amal Siloam Hospitals untuk Skrining Kanker Payudara Gratis
-
Tekanan Sosial hingga Luka Menyusui: Tantangan di Balik Rendahnya Angka ASI Eksklusif
-
Perjuangan Mpok Alpa: Idap Kanker Payudara Sejak Hamil, Tetap Semangat Menyusui Anak Kembar
-
Selain Mpok Alpa, 5 Artis Ini Juga Meninggal Dunia karena Kanker Payudara
-
Riset: Banyak Perempuan Muda Tak Nyaman Lihat Ibu Menyusui di Tempat Umum, Kok Bisa?
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?