Suara.com - Meski data Riset Kesehatan Dasar 2013 menyebutkan bahwa 90 persen orang Indonesia sudah menyikat gigi, namun hanya 2,3 persen penduduk Indonesia yang menyikat gigi dengan benar dari segi waktu dan cara.
Demikian yang disampaikan oleh Ketua Umum Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg Farichah Hanum MKES di Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/3/2015).
Beranjak dari fakta itulah ia mengimbau untuk mengubah kebiasaan orang Indonesia dalam menyikat gigi. Dan, imbauan untuk mengubah kebiasaan sikat gigi yang salah itu diwujudkan oleh PDGI bekerja sama dengan PT Unilever Tbk dalam pencanangan Gerakan 21 Hari Sikat Gigi di SD Babakanmadang 01 Kabupaten Bogor, bertepatan dengan Hari Kesehatan Gigi Dunia 2015 yang jatuh pada 20 Maret.
Gerakan tersebut dilaksanakan oleh 110 cabang PDGI di seluruh Tanah Air dengan melibatkan 1.180 dokter gigi dan 255 SD. Program tersebut juga merekrut siswa-siswi sd untuk menjadi "Dokter Gigi Kecil" sebagai duta Gerakan 21 Hari Sikat Gigi.
Sementara itu, Senior Vice President Oral Care Unilever Group Marie-Anne Aymerich mengatakan penting untuk memulai kesadaran terhadap kesehatan gigi dan mulut sejak kecil. Karena itu, dia menilai "Dokter Gigi Kecil" dan Gerakan 21 Hari Sikat Gigi sebagai program yang baik.
"Kegiatan sikat gigi yang berulang selama 21 hari akan bisa menjadi kebiasaan. Dokter Gigi Kecil akan menjadi duta untuk berkampanye, tidak hanya kepada anak-anak tetapi juga terhadap orang tua. Anak-anak merupakan duta yang terbaik karena tidak akan ada penolakan," katanya.
Selama ini, lanjut Marie-Anne, orang tua kerap menyuruh anaknya menyikat gigi pagi dan malam, tetapi mereka sendiri tidak melakukan hal tersebut. "Karena itu, program tersebut juga harus menyentuh orang tua," imbuhnya.
Sementara itu Presiden Federasi Dokter Gigi Dunia (FDI) Tin Chun Wong mengatakan merupakan hal yang penting untuk mengajari dan membiasakan anak-anak untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut, karena banyak penyakit sistemik yang berawal dari mulut.
"Apalagi perekonomian Indonesia semakin maju. Indonesia akan menjadi salah satu negara terkaya di dunia, karena itu anak-anak sangat penting untuk masa depan," tutupnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan