Suara.com - Seorang penderita tumor wajah Wagirah (60), warga Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, Jawa Timur, membutuhkan uluran tangan para dermawan.
Wagirah bersama keluarga dengan didampingi sejumlah anggota Komisi D DPRD Jember melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember, Senin (23/3/2015).
"Suami nenek Wagirah, Salamun, bekerja sebagai tukang becak di Surabaya dan setiap 15 hari atau sebulan pulang ke Jember untuk mencari uang demi pengobatan istrinya," kata Ketua RT setempat, Ahmad Syahri.
Tumor di bagian wajah yang diderita perempuan dua anak itu mengakibatkan kesulitan makan, minum, bernapas, serta berbicara karena benjolan tumor yang sangat besar, sehingga fungsi organ tubuh tidak berjalan dengan baik.
"Kedua anaknya yang sudah menikah juga merantau ke Surabaya sebagai juru parkir, sehingga kadang-kadang Wagirah mencoba memungut gabah yang menempel pada jerami di penggilingan untuk bertahan hidup," tuturnya.
Perempuan warga Kecamatan Sumberbaru itu sudah mencoba untuk berobat di RSUD dr Soetomo Surabaya pada lima tahun yang lalu, bahkan keluarganya harus menjual seekor sapi untuk bisa berobat.
"Tidak hanya itu, untuk keperluan sehari-hari saja, mereka juga sempat menjual becaknya. Namun hingga kini penyakitnya belum juga sembuh dan tumor di bagian wajahnya semakin lama semakin membesar," paparnya.
Menyadari penyakitnya semakin parah dan membutuhkan biaya tinggi, sedangkan di sisi lain hingga kini belum bisa terobati, Wagirah memilih untuk pasrah, meskipun memiliki kartu Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat).
Setelah diperiksa di RSD dr Soebandi Jember, pihak rumah sakit rujukan di bagian timur Jawa Timur itu tidak sanggup untuk mengobati Wagirah dan merujuknya ke RSUD dr Soetomo Surabaya.
"Pihak dokter menyarankan ke spesialis tulang leher untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif, namun karena terkendala biaya dan sebagainya, pihak keluarga memutuskan untuk kembali ke rumahnya di Sumberbaru dan belum berani memastikan untuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya," katanya.
Sementara dokter umum RS dr Soebandi Jember, dr Hendro Sulistiono, yang memeriksa penyakit Wagirah memastikan jika penyakit itu adalah tumor.
"Tetapi kita belum tahu pasti, apakah itu jenis tumor ganas atau jinak, namun yang kita khawatirkan adalah penyebaran tumor itu," tuturnya.
Hasil diagnosa sementara, penyebab adanya tumor itu yakni radang gusi yang diderita Wagirah yang dibiarkan terlalu lama, sehingga berakibat fatal. (Antara)
Tag
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis