Suara.com - Beberapa waktu lalu, Polres Jakarta Selatan menggerebek pabrik es balok, PT EU yang berlokasi di kawasan industri Pulogadung, Jakarta Timur. Bahan baku pembuatan es batu di pabrik ini sendiri menggunakan air dari saluran inspeksi Kalimalang ditambah bahan kimia beracun sehingga disinyalir dapat membahayakan kesehatan konsumen.
Menurut dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), dr. Agustin Kusumayati, es batu sebagai salah satu bahan campuran makanan atau minuman berisiko tinggi menularkan berbagai macam penyakit.
Ia menyebutkan bahwa sumber air yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan es batu menjadi prasyarat yang menentukan apakah es tersebut aman untuk dikonsumsi.
"Kalau es batu sudah terkontaminasi bakteri maka kita sudah nggak bisa apa-apa lagi, karena langsung dicampur ke makanan atau minuman. Jadi es batu juga rentan sebagai agen penular penyakit," kata Agustin saat konferensi pers "Keamanan Pangan Nasional" di gedung Kementerian Kesehatan Jakarta, Rabu, (1/4/2015).
Biasanya, lanjut dia, es batu yang terbuat dari sumber air yang tidak aman banyak terkontaminasi berbagai macam bakteri, salah satunya E.coli dan Salmonella. Kedua bakteri inilah yang menyebabkan masyarakat rentan terkena penyakit mulai dari diare hingga menderita typus.
"Makanya banyak masyarakat yang sedikit-sedikit kena typus karena es batu banyak mengandung salmonella. Jadi sangat high risk," imbuhnya.
Bakteri-bakteri ini meski menempel pada es batu bersuhu rendah, tidak mati dan hanya tertidur sementara. Justru setelah es mencair pada suhu normal, bakteri kembali bermutasi dan bisa menginfeksi manusia. Pada kasus yang parah, bakteri E.Coli, menurut Agustin, bisa menyebabkan perdarahan bahkan hingga menyebabkan kematian.
"Bakteri E.Coli yang bisa menyebabkan perdarahan yaitu jenis entero humoragik akibatnya bisa sangat fatal, misalnya saat kencing berdarah bahkan bisa meninggal," imbuhnya.
Oleh karena itu, Agustin mengimbau untuk lebih berhati-hati saat mengonsumsi makanan atau minuman yang menggunakan es batu. Sebaiknya pilih minuman atau makanan kemasan yang disimpan dalam mesin pendingin.
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi