Ilustrasi sikat gigi. (shutterstock)
Cara menyikat gigi sering dianggap sepele oleh sebagian orang. Hal ini terbukti pada hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2014 yang menyatakan dari 90 persen masyarakat Indonesia yang menyikat gigi, hanya 2,5 persen yang melakukannya dengan benar.
Padahal cara menyikat gigi sangat penting untuk mendapatkan gigi yang sehat. Hal ini disampaikan Profesor Dr drg Melanie S. Djamil, MBiomed, dari Fakultas Kedoktean Gigi Universitas Trisakti pada peluncuran kampanye 'Ayo Ganti Pakai Formula' di Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Ditambahkan, kesadaran masyarakat Indonesia untuk menyikat gigi memang tinggi, sayangnya kasus gigi berlubang masih menjadi masalah bagi banyak orang.
"Masalah gigi berlubang masih menjadi masalah pada 72 persen masyarakat Indonesia. Hal ini bisa disebabkan oleh cara menggosok gigi yang tidak tepat ataupun terlalu cepat," kata Prof Melanie.
Prof Melanie juga mengatakan bahwa saat menyikat gigi sapuan sikat harus bergerak dari atas ke bawah untuk agar bisa menjangkau sisa-sisa makanan di bagian tersulit.
"Menyikat gigi arahnya harus bergerak dari atas ke bawah dan membentuk sudut miring 45-50 derajat seperti mencongkel. Lalu dengan gerakan memutar, mulut kita harus nutup atau mingkem. Kepala sikat gigi di permukaan gigi paling ujung," imbuhnya.
Bicara soal waktu, Prof Melanie menyarankan untuk menyikat selama 10 menit atau 10 detik per satu buah gigi. Hal ini bertujuan agar semua permukaan gigi terjangkau sempurna dengan sikat dan kandungan dalam pasta gigi meresap pada gigi. Ia juga menyarankan untuk memilih sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi yang disesuaikan dengan kondisi gigi seseorang.
"Kalau gigi berlubang pilih pasta gigi khusus gigi berlubang, jangan pakai yang sensitif karena masalahnya tidak akan teratasi. Pilih juga sikat gigi yang kepalanya well rounded, sehingga menjangkau bagian terujung sekalipun," pungkasnya.
Padahal cara menyikat gigi sangat penting untuk mendapatkan gigi yang sehat. Hal ini disampaikan Profesor Dr drg Melanie S. Djamil, MBiomed, dari Fakultas Kedoktean Gigi Universitas Trisakti pada peluncuran kampanye 'Ayo Ganti Pakai Formula' di Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Ditambahkan, kesadaran masyarakat Indonesia untuk menyikat gigi memang tinggi, sayangnya kasus gigi berlubang masih menjadi masalah bagi banyak orang.
"Masalah gigi berlubang masih menjadi masalah pada 72 persen masyarakat Indonesia. Hal ini bisa disebabkan oleh cara menggosok gigi yang tidak tepat ataupun terlalu cepat," kata Prof Melanie.
Prof Melanie juga mengatakan bahwa saat menyikat gigi sapuan sikat harus bergerak dari atas ke bawah untuk agar bisa menjangkau sisa-sisa makanan di bagian tersulit.
"Menyikat gigi arahnya harus bergerak dari atas ke bawah dan membentuk sudut miring 45-50 derajat seperti mencongkel. Lalu dengan gerakan memutar, mulut kita harus nutup atau mingkem. Kepala sikat gigi di permukaan gigi paling ujung," imbuhnya.
Bicara soal waktu, Prof Melanie menyarankan untuk menyikat selama 10 menit atau 10 detik per satu buah gigi. Hal ini bertujuan agar semua permukaan gigi terjangkau sempurna dengan sikat dan kandungan dalam pasta gigi meresap pada gigi. Ia juga menyarankan untuk memilih sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi yang disesuaikan dengan kondisi gigi seseorang.
"Kalau gigi berlubang pilih pasta gigi khusus gigi berlubang, jangan pakai yang sensitif karena masalahnya tidak akan teratasi. Pilih juga sikat gigi yang kepalanya well rounded, sehingga menjangkau bagian terujung sekalipun," pungkasnya.
Komentar
Berita Terkait
-
Jangan Dianggap Sepele, Ini 5 Langkah Penting Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut
-
usmile Hadirkan Sikat Gigi Elektrik Berbasis AI, Jawab Tantangan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan