Ilustrasi sikat gigi. (Shutterstock)
Seberapa sering Anda mengganti sikat gigi? Sebuah survei yang dilakukan lembaga Nielsen pada 2014 menunjukkan bahwa rata-rata orang Indonesia mengganti sikat gigi 10 bulan sekali. Padahal dalam usia 3 bulan saja, sudah ada 200 juta bakteri berkumpul dalam sikat gigi tersebut.
Menurut Profesor Dr drg Melanie S. Djamil, MBiomed, dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti menyebutkan bahwa ratusan juta bakteri di sikat gigi tersebut bisa menyebabkan masalah pada gigi hingga organ lainnya.
"Masih sedikit orang yang menyadari bahwa kesehatan gigi itu sangat penting, karena bisa mempengaruhi organ sistemik lainnya seperti masalah jantung, hati, lambung dan lain-lain. Bahkan bakteri tersebut sama dengan yang terdapat pada kotoran manusia," ujarnya pada peluncuran kampanye 'Ayo Ganti Pakai Formula' di Jakarta, Selasa, (14/4/2015).
Menurutnya, bakteri-bakteri yang terdapat pada sikat gigi bisa disebabkan karena penempatannya yang tidak tepat seperti di kamar mandi yang lembab. Salah satu tanda penempatan sikat di lokasi yang tak higeinis adalah muncul warna kehitaman pada bulu atau gagang sikat gigi.
"Memang tidak semua orang memiliki kamar mandi yang higienis, sehingga tak jarang penempatannya pun berdekatan dengan MCK, bakteri pada kotoran pun bisa dengan mudah berpindah," imbuhnya.
Oleh karena itu, Prof Melanie berpesan agar masyarakat rutin mengganti sikat gigi yang dipakainya minimal 3 bulan sekali untuk menghindari masalah yang timbul dari banyaknya bakteri yang berkumpul.
Menurut Profesor Dr drg Melanie S. Djamil, MBiomed, dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti menyebutkan bahwa ratusan juta bakteri di sikat gigi tersebut bisa menyebabkan masalah pada gigi hingga organ lainnya.
"Masih sedikit orang yang menyadari bahwa kesehatan gigi itu sangat penting, karena bisa mempengaruhi organ sistemik lainnya seperti masalah jantung, hati, lambung dan lain-lain. Bahkan bakteri tersebut sama dengan yang terdapat pada kotoran manusia," ujarnya pada peluncuran kampanye 'Ayo Ganti Pakai Formula' di Jakarta, Selasa, (14/4/2015).
Menurutnya, bakteri-bakteri yang terdapat pada sikat gigi bisa disebabkan karena penempatannya yang tidak tepat seperti di kamar mandi yang lembab. Salah satu tanda penempatan sikat di lokasi yang tak higeinis adalah muncul warna kehitaman pada bulu atau gagang sikat gigi.
"Memang tidak semua orang memiliki kamar mandi yang higienis, sehingga tak jarang penempatannya pun berdekatan dengan MCK, bakteri pada kotoran pun bisa dengan mudah berpindah," imbuhnya.
Oleh karena itu, Prof Melanie berpesan agar masyarakat rutin mengganti sikat gigi yang dipakainya minimal 3 bulan sekali untuk menghindari masalah yang timbul dari banyaknya bakteri yang berkumpul.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan