Ilustrasi. (Shutterstock)
Perdarahan bagi penyandang hemofilia merupakan kondisi yang menakutkan. Pasalnya jika sudah terjadi perdarahan maka darah akan sulit membeku.
Sayangnya, bagi penyandang hemofilia laki-laki, kondisi yang memicu pedarahan tak bisa dihindari. Mereka harus menjalani khitan atau sunat saat menjelang dewasa.
Meski demikian, menurut Prof. dr. Djajadiman Gatot, SpA (K) dari Divisi Hematologi FKUI-RSCM, risiko perdarahan bisa diminimalisasi sebelum anak tersebut disunat. Anak akan diberikan faktor konsentrat 8, 9, dan 7 untuk mengantisipasi pendarahan.
"Kita berikan obat dulu sebelum dilakukan tindakan sunat dilakukan. Dengan pemberian faktor konsentrat ini perdarahan akan berjalan normal seperti yang lain, jadi tidak akan membahayakan," katanya di Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Lebih lanjut, Prof. Djaja mengatakan bahwa hemofilia merupakan penyakit yang diderita seumur hidup, sehingga penanganannya harus dilakukan jangka panjang dan membutuhkan biaya yang sangat besar. Sebagian besar penyandangnya merupakan laki-laki.
"Sementara perempuan hanya bersifat sebagai pembawa dan penerus gen hemofilia," jelas Ketua Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI) tersebut.
Sayangnya, bagi penyandang hemofilia laki-laki, kondisi yang memicu pedarahan tak bisa dihindari. Mereka harus menjalani khitan atau sunat saat menjelang dewasa.
Meski demikian, menurut Prof. dr. Djajadiman Gatot, SpA (K) dari Divisi Hematologi FKUI-RSCM, risiko perdarahan bisa diminimalisasi sebelum anak tersebut disunat. Anak akan diberikan faktor konsentrat 8, 9, dan 7 untuk mengantisipasi pendarahan.
"Kita berikan obat dulu sebelum dilakukan tindakan sunat dilakukan. Dengan pemberian faktor konsentrat ini perdarahan akan berjalan normal seperti yang lain, jadi tidak akan membahayakan," katanya di Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Lebih lanjut, Prof. Djaja mengatakan bahwa hemofilia merupakan penyakit yang diderita seumur hidup, sehingga penanganannya harus dilakukan jangka panjang dan membutuhkan biaya yang sangat besar. Sebagian besar penyandangnya merupakan laki-laki.
"Sementara perempuan hanya bersifat sebagai pembawa dan penerus gen hemofilia," jelas Ketua Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI) tersebut.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak