Suara.com - Seorang balita berusia 2 tahun meninggal karena kanker otak. Orangtua si balita menyumbangkan otak anaknya untuk dibekukan guna kepentingan ilmu pengetahuan.
Orangtua Matheryn Noavaratpong berharap ilmuan bisa menemukan obat penyembuh kanker otak pada balita. Dengan diberikannya otak Matheryn Noavaratpong untuk dibekukan, dia jadi manusia termuda di dunia yang menyumbangkan otaknya.
Matheryn Noavaratpong didiagnosis tumor dengan ukuran 11 cm di otak kirinya pada 2014. Matheryn tidak bangun-bangun dari tidurnya, 19 April lalu.
Majalah online Motherboard melaporkan Matheryn menderita ependymoblastoma atau kanker otak yang menyerang anak. Dokter sudah mengangkat tumor Matheryn. Namun Matheryn divonis koma seumur hidup. Namun Matheryn terbangun setelah seminggu koma.
Ayah Matheryn, Sahatorn Naovaratpong senang. "Matheryn bangun. Dia menanggapi rangsangan, dan mengejutkan semua orang," kata Naovaratpong.
"Kami memutuskan untuk melawan kanker ini," tegasnya.
Setahun Matheryn menjalankan 12 operasi otak, 20 kali kemoterapi dan 20 sesi terapi radiasi. Otaknya kirinya sampai hampir habis. Sebab otaknya terbakar radiasi. Setegah tubuhnya lumpuh.
Namun Matheryn sempat bisa berdiri dan melihat. Dia menggerakkan sisi kanan tubuhnya. Namun itu tidak lama.
November 2014, kanker menyebar ke seluruh otak Matheryn. Otot-otot wajahnya kendur. "Kami harus mempersiapkan diri untuk mengucapkan selamat tinggal," kata ayah Matheryn.
Akhirnya Januari 2015 Matheryn meninggal.
Keluarga langsung menghubungi yayasan medis asal Amerika Serikat, Alcor Life Extension Foundation. Otak Matheryn diekstraksi dan disimpan dalam wadah vakum stainless steel. Di dalamnya diisi dengan nitrogen cair. Tubuhnya pun dimasukkan dalam cryofreeze.
Saat ini tubuh Matheryn ada di Arizona. Orangtuanya berharap medis menemukan obat untuk penyakit kanker pada anak. (inquirer)
BERITA MENARIK LAINNYA:
Foto Hantu di Belakang Anak Kecil Ini Bikin Merinding
Dua Gadis Cantik Dinobatkan Jadi Kembar Paling Identik di Dunia
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?