Suara.com - Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan empat dari seribu perempuan di Provinsi Kepulauan Riau yang memeriksakan kesehatannya terdeteksi menderita kanker serviks (mulut rahim).
Ia menambahkan angka penderita kanker mulut rahim di Kepri memang relatif kecil dibanding daerah lain di Indonesia. "Namun, kebanyakan perempuan yang terdeteksi langsung berada dalam stadium tiga dan empat," jelas Tjetjep di Batam, Selasa (28/4/2015).
Bila kanker sudah memasuki stadium tiga hingga empat, maka lanjut dia, sulit disembuhkan. Terkait masalah ini, kata Tjetjep, pemerintah pusat menganggarkan pemeriksaan kanker mulut rahim kepada sekitar 600 perempuan di Kepri, sebagai bagian dari program Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja yang dipimpin istri Presiden Joko Widodo, Iriana Jokowi pada 2015.
Tjetjep mengatakan angka itu masih sangat kecil, sehingga Pemprov Kepri memutuskan menambah jumlah bantuan pemeriksaan kanker serviks gratis hingga 10 kali lipat dari yang dialokasikan pemerintah pusat.
"Pemprov Kepri pada 2015 ini menganggarkan untuk sekitar 6.000 orang perempuan. Kalau hanya 600 orang, dalam beberapa pemeriksaan saja sudah selesai, karena sekali pemeriksaan, bisa 100 orang perempuan," tambahnya.
Pemeriksaan kanker serviks oleh pemerintah menggunakan metode Inspeksi Visual menggunakan Asam Asetat (IVA test). IVA test dinilai lebih baik ketimbang pap smear, karena test dapat dilakukan di fasilitas kesehatan sederhana seperti Puskesmas.
"Bukan papsmear, tapi hasilnya sama dengan pap smear," kata Tjetjep.
Saat ini pihaknya sedang mengupayakan agar seluruh puskesmas di Kepri nantinya mampu melaksanakan tes IVA.
Pemeriksaan kanker serviks sangat penting agar perempuan terhindar dari penyakit berbahaya itu. Semakin cepat kanker terdeteksi maka semakin baik.
Ia berharap dengan program pemeriksaan kanker serviks gratis itu, maka perempuan-perempuan Kepri akan rutin memeriksakan kesehatannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter