Suara.com - Diabetes atau kencing manis nyatanya bisa menyerang siapa saja. Tapi sedikit sekali orang yang berusaha menggali informasi lebih lanjut tentang penyakit satu ini.
Beda halnya jika seseorang terkena penyakit meningitis atau kanker tertentu. Diabetes seolah tak lagi menjadi obrolan yang mengejutkan.
Akhirnya antara mitos dan fakta mengenai penyakit diabetes sering terkaburkan. Padahal penyerapan informasi yang salah tentang diabetes bisa membahayakan jiwa diabetesi.
"Mitos bahwa diabetes bisa sembuh itu paling sering terdengar. Padahal faktanya, sekali mengidap diabetes seumur hidup seseorang harus bersahabat dengan penyakit satu ini. Yang paling penting harus dipahami itu diabetes nggak segampang itu sembuh perlu kontrol seumur hidup," kata dr Mohammad Firas, di Jakarta, belum lama ini.
Lalu apa saja mitos dan fakta seputar diabetes? Yuk, simak ulasan berikut.
1. Mitos: Diabetesi tidak boleh ngemil?
Fakta: camilan justru berfungsi menjaga kadar gula dalam darah sehingga tetap stabil dan bisa mengontrol gula darah.
2. Mitos: diabetesi harus stop konsumsi gula?
Fakta: diabetesi tidak perlu berhenti mengonsumsi gula. Alasannya, gula berfungsi sebagai sumber energi untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Namun tentunya jumlahnya harus dibatasi agar kadar gula tetap stabil.
3. Mitos: diabetesi tidak boleh mengonsumsi makann berserat, karena bisa meningkatkan gula darah dan berat badan?
Fakta: serat justru berfungsi untuk memperlambat penyerapan gula dalam darah sehingga dapat menjaga kestabilan gula darah dan berat badan.
4. Mitos: diabetesi lebih baik makan hanya tiga kali sehari?
Fakta: Diabetesi boleh saja makan 5-6 kali sehari agar gula darah terjaga. Makan utama 3 kali dan makan selingan 2-3 kali. Tapi tentunya dengan tetap menjaga asupan gula yang masuk.
5. Mitos: jika ada anggota keluarga diabetes, sudah pasti Anda terkena diabetes?
Fakta: lebih dari 95 persen penyandang diabetes tidak mewarisi penyakitnya kepada keluarganya. Penyakit diabetes yang diderita umumnya karena pola makan yang tidak sehat.
6. Mitos: diabetes diturunkan menyilang dari ibu ke anak laki-laki atau dari ayah ke anak perempuan?
Fakta: memiliki golongan darah yang sama dengan ayah dan ibu tidak membuat terkena diabetes. Riwayat keluarga memang menambah risiko diabetes, tapi yang utama disebabkan oleh pola makan.
7. Mitos: kadar gula darah rendah lebih baik daripada darah tinggi?
Fakta: menurut dokter, gula darah rendah sama berbahayanya dengan kadar gula darah yang tinggi.
8. Mitos: diabetesi tidak boleh makan beberapa makanan?
Fakta: diabetesi boleh makan apa saja asal jumlah dan takarannya dibatasi sesuai dengan kebutuhan kalori masing-masing orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah