Suara.com - Bagi penderita hipertensi dianjurkan untuk mengurangi asupan makanan mengandung garam. Pasalnya salah satu jenis bahan pangan ini bisa memicu peningkatan tekanan darah.
"Kalau asupan garam meningkat maka plasma sodium di dalam plasma darah akan meningkat yang juga menyebabkan peningkatan osmolaritas di plasma. Akibatnya seseorang akan merasa haus dan volume di luar sel bertambah. Tekanan darah pun akan naik," papar dr Arieska Ann Soenarta, SpJP, FIHA pada temu media 'Know Your Number' yang dihelat Indonesian Society of Hypertension (InaSH) di Jakarta, Rabu (14/5/2015).
Tak hanya memicu peningkatan tekanan darah, dokter yang akrab disapa Ann ini juga menyebut bahwa asupan garam berlebih bisa menyebabkan sederet masalah kesehatan lainnya yang meningkatkan risiko kematian seseorang.
"Asupan garam yang tinggi juga berpengaruh terhadap sel-sel otot polos dan jantung shingga kerjanya lebih keras. Bisa juga merusak endotil sehingga menyebabkan plak dan penebalan di dinding pembuluh darah. Garam juga dapat meningkatkan pengeluarkan albumin yg menyebabkan proteinuria atau kerusakan fungsi ginjal," imbuhnya.
Oleh karena itu, Ann berpesan agar seseorang menjalani diet rendah garam dengan membatasi asupan garam yang dikonsumsi sehari-hari.
"Bagi orang normal sebaiknya batasi konsumsi garam 2.3 gram per hari. Sedangkan yang sudah terkena hipertensi dibatasi 1.5 gram saja," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar