Suara.com - Tubuh yang tidak pernah digerakkan tak ubahnya mesin usang yang mudah rusak. Karena itu, dengan melakukan aktivitas fisik, tubuh akan bergerak sehingga sirkulasi darah menjadi lancar, otot dan tulang terlatih dengan baik dan kesehatan bisa Anda dapatkan.
Namun sebelum melakukan aktivitas fisik, seseorang harus memastikan bahwa asupan nutrisinya terpenuhi dengan baik. Hal ini penting dilakukan agar tubuh benar-benar mendapatkan bahan bakar yang cukup untuk berolahraga.
Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga Dr Hario Tilarso, SpKO, FACSM, perut yang kosong akan menghambat metabolisme tubuh sehingga seseorang akan merasa lemas saat beraktivitas. Terlebih bagi seseorang yang akan berolahraga, penting bagi dirinya untuk sarapan terlebih dahulu.
"Perut kosong maka gula darah akan turun, sehingga untuk konsentrasi agak susah, lemas ketika melakukan sesuatu. Oleh karena itu penting perut kita terisi sebelum beraktivitas," kata dokter Hario pada talkshow 'Milo Breakfast Movement' di Jakarta, Minggu (31/5).
Dokter Hario mencontohkan, bagi pelari sebaiknya mengonsumsi makanan berat satu jam sebelum berlari. Alasannya, membatasi asupan makanan berat beberapa jam sebelum lari dapat membantu pelari saat melakukan aktivitasnya dalam waktu lama dan tentunya menghindari kram perut.
"Kram perut itu disebabkan oleh jarak sarapan dan lari terlalu dekat. Oleh karena itu sarapan beratnya harus dibatasi beberapa jam sebelum lari, minimal satu jam," imbuhnya.
Namun bagi pelari yang ingin mengonsumsi makanan ringan berkalori, beberapa saat sebelum lari masih diperbolehkan.
"Pokoknya 1 jam makan berat harus selesai sebelum berolahraga. Tapi kalau sebelum start mau ditambah snack itu boleh. Minum yang manis juga boleh, buah pisang juga bagus," tambah dokter Hario.
Sementara itu, pakar nutrisi dari Nestle Indonesia, Chairunita menambahkan, makanan yang dikonsumsi sebelum berolahraga harus rendah lemak dan tinggi protein.
"Lemak memang salah satu sumber energi tapi tubuh kita nggak membutuhkan lemak dalam jumlah besar, justru makanan tinggi protein seperti telur rebus atau susu sangat baik dikonsumsi sebelum berolahraga," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Segera Bergulir! Ribuan Atlet Siap Adu Gengsi di PON Bela Diri 2025 Kudus
-
Prosesi Pemakaman Naufal Takdri Al Bari, Atlet Gimnastik yang Meninggal di Rusia
-
Campus League Diluncurkan, Futsal Jadi Cabor Perdana yang Dipertandingkan
-
Tetap Bugar Meski Sibuk, Ini 6 Tips Olahraga Sederhana
-
Kamar Sempit Bukan Alasan Mager: 5 Olahraga Ringan yang Bisa Dilakukan di Anak Kos
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar