Suara.com - Secara tidak sadar meregangkan jari hingga muncul bunyi 'kraaak..' menjadi kebiasaan yang dilakukan banyak orang. Dengan alasan untuk menghilangkan rasa capek hingga melemaskan bagian sendi yang kaku.
Kebiasaan ini tentu saja terasa begitu melegakan bagi sebagian orang. Tapi, tak sedikit pula orang yang enggan melakukannya lantaran khawatir bisa terkena radang sendi. Lalu, bagaimana pendapat dokter?
Menurut dokter spesialis ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi dari Klinik Flex Free, Aditya Wahyudi, kebiasaan menggeretakkan sendi jari ini tak akan menimbulkan masalah bagi sendi orang normal. Namun, ia tidak menganjurkan cara tersebut bagi penderita kelainan sendi tertentu.
"Kalau orang normal ya itu nggak apa-apa membunyikan sendi. Kecuali bagi orang yang menderita pengapuran sendi atau osteoarthritis atau ligamennya kendor, sebaiknya jangan menggertakkan sendi," katanya dalam temu media bertajuk Rehabilitasi Muskuloskeletal di Jakarta, Selasa (9/6/2015).
Lebih lanjut Aditya mengatakan bahwa suara yang ditimbulkan dari gertakan sendi ini berasal gelembung gas yang meletus. Sendi di seluruh tubuh dikelilingi cairan bening dan kental yang bernama cairan sinovial yang berisi gelembung gas nitrogen.
"Itu sebabnya kita butuh waktu 10-20 menit untuk dapat membunyikan jari-jari lagi, karena gelembung gas yang terdapat dalam cairan sendi membutuhkan proses untuk terisi kembali. Tapi ini normal," imbuhnya.
Meski kebiasaan ini tak terbukti bahayanya bagi sendi, Aditya tetap mengingatkan seseorang agar tak terlalu sering melakukannya.
"Kalau terlalu sering bisa rusak memang ligamen. Jadi nggak boleh tiap menit digertakin, sewajarnya saja kalau merasa capek boleh direnggangkan sendi-sendinya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Transformasi Mengejutkan Fahmi Bo: Dulu Bugar, Kini Kondisinya Bikin Miris
-
7 Gejala Nyeri Sendi yang Sering Diabaikan, Waspada Sejak Usia 30-an
-
Etawanesia, Susu Etawa Rekomendasi Dokter: Rahasia Sehat untuk Sendi dan Pernapasan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis