Suara.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menuding Kementerian Kesehatan melindungi kepentingan industri pembalut di Indonesia.
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam keterangan tertulisnya menegaskan, bahwa sebagai bahan beracun dan iritatif tentu ada batas maksimum penggunaan klorin dalam pembalut sehingga bisa dinyatakan aman.
"Ironisnya Kemenkes justru menyatakan pembalut berklorin itu aman, tanpa batas aman sedikitpun. Aneh bin Ajaib! Ini menandakan bahwa Kemenkes terlalu melindungi kepentingan industrii dan abai terhadap kesehatan konsumen sebagai pengguna pembalut," kata Tulus, Kamis (9/7/2015).
Tak hanya itu, Tulus juga mengungkapkan, temuan YLKI terhadap pembalut berklorin untuk mendukung regulasi yang dibuat oleh Kemenkes yakni, Permenkes No. 42 tahun 1996 tentang pengamanan dan pengawasan bahan berbahaya, salah satunya klorin.
Tulus juga menyebut, pernyataan Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI yang menegaskan klorin beracun jika ditelan disebutnya sebagai tak konsisten, sebab di Permenkes tidak disebutkan secara detil larangan penggunaan klorin secara umum.
"Jadi pernyataan Kemenkes bahwa klorin aman itu justru bertentangan dengan regulasi yang dibuat Kemenkes sendiri. Kemenkes tidak konsisten dan menabrak aturan yang dibuatnya," pungkas Tulus.
Saat ini, pembalut nyaris menjadi kebutuhan pokok bagi perempuan. Menurut data dari YLKI, dari sekitar 118 juta perempuan di Indonesia, 67 juta di antaranya masih mengalami menstruasi sehingga diperkirakan tak kurang dari 1,4 miliar pembalut digunakan per bulannya.
Temuan YLKI terhadap terhadap sembilan merek pembalut dan tujuh pantyliner yang positif mengandung zat kimia klorin yang disebut-sebut bisa memicu iritasi hingga kanker sontak membuat masyarakat, khususnya kaum hawa resah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!