Suara.com - Banyak orang mengira lelaki bertubuh sehat dan bugar atau saat ejakulasi mengeluarkan banyak cairan pasti tak mandul.
Jawabannya? Belum pasti. Kesuburan lelaki tidak tergantung pada penampilan fisik tapi harus mengikuti uji di laboratorium terlebih dahulu.
Berikut 6 mitos soal kesuburan dan kemandulan lelaki:
1.Banyak cairan saat ejakulasi tak berarti subur
Ada perbedaan antara 'air mani' atau semen dan 'sperma'. Semen terdiri dari cairan vesikula seminalis, diproduksi oleh vesikula seminalis kelenjar tubular ditempatkan di bawah kandung kemih yang diproduksi oleh prostat dan sperma yang dihasilkan oleh testis.
Jadi banyak cairan saat ejakulasi tak berarti Anda subur. Jumlah normal sperma itu 20 juta sperma per milliliter, bukan terlihat dari banyaknya cairan yang keluar.
2. Badan sehat tak berarti subur
Anda mungkin memiliki detak jantung yang sehat, kolesterol dan tekanan darah terkendali, tetapi belum tentu merupakan indikator sperma yang sehat juga.
Anda bisa saja kekurangan unsur kimia penting yang disebut selenium yang membantu produksi sperma yang sehat. Beberapa makanan yang kaya selenium termasuk telur, daging, ayam dan ikan.
3. Jumlah sperma sedikit bukan mandul.
Jumlah sperma rendah tidak berita buruk. Jumlah sperma yang rendah bisa menjadi indikasi dari masalah yang dapat diobati. Sebagai contoh, Anda mungkin memiliki gaya hidup yang tidak sehat dan memerlukan perubahan seperti berhenti merokok dan alkohol, berolahraga dan makan yang benar.
Dalam banyak kasus, jumlah sperma telah kembali normal setelah perubahan gaya hidup tertentu. Dengan saran yang tepat dari seorang ahli kesuburan atau spesialis, pasangan Anda bisa hamil.
4. Jumlah sperma adalah sama setiap kali diperiksa
Jika anda telah didiagnosa dengan jumlah sperma 10 juta per ml, tidak mungkin berarti bahwa Anda memiliki jumlah sperma rendah. Hitungan bervariasi setiap hari. Variasi suhu, misalnya, dapat mempengaruhi jumlah sperma .
5. Bersepeda dan memakai celana ketat menyebabkan kemandulan
Mengendarai sepeda selama berjam-jam meningkatkan suhu dalam skrotum dan begitu juga memakai celana ketat dan celana.
Tapi semua hal ini bukan berarti mandul dan hanya menurunkan jumlah sperma karena panas.
Lepaskan pakaian Anda sebelum tidur untuk memungkinkan skrotum Anda untuk mendinginkan dan membantu produksi sperma yang sehat.
6. Masturbasi menyebabkan jumlah sperma rendah
Dibutuhkan enam minggu untuk testikel Anda untuk menghasilkan sperma baru. Baik masturbasi atau seks mempengaruhi jumlah sperma.
Tubuh Anda dirancang untuk menghasilkan sperma sepanjang hidup. Bahkan, masturbasi atau memiliki hubungan seksual beberapa kali seminggu akan memaksimalkan kesempatan pasangan Anda hamil. (timesofindia)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis