Penyakit kaki gajah, hingga kini masih menjadi momok bagi sebagian anggota masyarakat. Hingga Juli 2014 ditemukan 14.932 penderita kaki gajah kronis di Indonesia. Sedangkan total penderita penyakit kaki gajah diperkirakan mencapai 4,6 persen dari total 250 juta penduduk Indonesia.
Meski tidak mematikan, penyakit kaki gajah dapat mengakibatkan cacat permanen yang ditandai dengan pembesaran di bagian kaki, lengan, kantong buah zakar, payudara dan bagian tubuh lainnya.
Kaki gajah merupakan penyakit infeksi yang bersifat menahun. Penyakit ini disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk jenis apapun. Cacing filaria dapat bertahan hidup selama 4-6 tahun dalam saluran getah bening dan berkembang biak hingga menghasilkan jutaan anak cacing yang beredar dalam darah. Deteksi dini bisa dilakukan melalui pemeriksaan darah.
Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit kaki gajah, hari ini Kamis (1/10/2015) Kementerian Kesehatan mencanangkan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga). Lantas ke depannya, setiap 1 Oktober, setiap Puskesmas di seluruh Indonesia akan membagikan obat pencegah kaki gajah sekali setahun selama kurun waktu lima tahun.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, HM Subuh mengharapakan dengan ditetapkannya Bulan Eminasi Kaki Gajah ini angka prevalensi penderita kaki gajah bisa ditekan hingga kurang dari 1 persen pada 2020 mendatang.
"Selama 45 tahun ini kita sudah melakukan intervensi dan berhasil menurunkan hingga 4,6 persen. Targetnya 5 tahun mendatang bisa di bawah 1 persen. Kalau sudah dibawah 1 persen menurut teori, sudah gampang untuk memutus rantai penularan," kata HM Subuh pada temu media pencanangan 'Bulan Eliminasi Kaki Gajah' di Jakarta, Rabu (30/9/2015).
Subuh menambahkan, obat yang dibagikan sebagai langkah pencegahan penularan kaki gajah antara lain Albendazole dan Dietil Carbamazin. Pemberian obat ini diyakini dapat mematikan atau memandulkan cacing filaria dewasa penyebab kaki gajah dan mematikan cacing perut seperti cacing gelang, tambang, cacing cambuk dan kremi.
Subuh menambahkan, obat ini relatif aman dan secara medis terbukti nyaris tanpa efek samping.
"Ini obat benar-benar aman berdasarkan pengalaman beberapa negara yang memakai obat ini. Efektivitas obat ini dalam pemutusan rantai penularan juga sangat bagus. Sehingga kita harap obat ini bisa memutus rantai penularan kaki gajah," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Waspada 5 Penyakit Menular dari Hewan Kurban Saat Idul Adha, Ini Tandanya
-
ADINKES 2025: Menyatukan Langkah Nasional untuk Mewujudkan Indonesia Sehat dan Bebas Dengue
-
Deteksi Dini Kanker Serviks Sekarang, Peluang Sembuh Lebih Besar
-
Diare Hingga Leptospirosis: 5 Penyakit Ini Mengancam Saat Banjir
-
Sedang Merebak, Ini Gejala Cacar Air yang Perlu Diwaspadai Orang Tua
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?