Suara.com - Mencuci tangan menggunakan sabun, meskipun sederhana ternyata ampuh mencegah berbagai risiko penyakit mulai dari diare, cacingan, tifus, pneumonia, demam berdarah hingga kaki gajah.
Data UNICEF 2013 menyebutkan, 152.000 balita meninggal setiap tahun di Indonesia salah satunya disebabkan kesadaran yang masih sangat minim untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
Masih banyak orang yang menganggap remeh kebiasaan mencuci tangan dengan sabun. Padahal dengan menggalakkan kebiasaan ini, risiko terkena berbagai penyakit bisa dihindarkan.
"Cuci tangan pakai sabun bisa menurunkan risiko diare hingga 47 persen bahkan angka kejadian ISPA dan flu burung bisa berkurang hingga 50 persen dengan cuci tangan pakai sabun," kata Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, dr Imran Agus Nurali, SpKO di Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Cuci tangan pakai sabun, lanjut Imran sebaiknya dilakukan sebelum makan, sesudah buang air besar. Sedangkan bagi yang sudah memiliki bayi sebaiknya cuci tangan pakai sabun dilakukan sebelum memegang bayi, sesudah menceboki anak, atau ketika menyiapkan makanan.
"Intinya cuci tangan pakai sabun harus dilakukan sebelum dan sesudah beraktivitas. Meski sepele dampaknya besar bagi kesehatan kita," tegas Imran.
Lalu bagaimana sebenarnya langkah mencuci tangan pakai sabun yang benar? Berikut tujuh langkah yang harus diperhatikan seperti disampaikan dr Imran.
1.Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan dengan air yang mengalir, ambil sabun dan usapkan ke telapak tangan secara lembut.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.
3. Jangan lupa gosok jari tangan hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan.
5. Gosok dan putar ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan dan gosok perlahan
7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara bergantian dan bilas dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu.
Berita Terkait
-
Kemenko PMK Kembangkan Sistem Berbasis AI untuk Pantau Layanan Anak Usia Dini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
-
7 Tanda Anak Alami Gangguan Penglihatan, Orang Tua Wajib Waspada!
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa