Suara.com - Tidur dengan kondisi televisi menyala, boleh dibilang dilakukan oleh banyak orang. entah karena alasan ketiduran atau memang malas mematikan TV.
Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan tersebut berdampak buruk bagi kesehatan. Pakar masalah tidur dari London, Guy Meadows mengatakan bahwa manusia diciptakan untuk tidur dalam kondisi gelap.
Ketika matahari muncul, sensor penerima cahaya di retina mata memberi rangsangan pada otak untuk terbangun dengan cara membuang hormon melatonin.
Nah, cahaya yang muncul dari televisi di kamar tidur dapat mengurangi produksi hormon melatonin yang dapat menyebabkan kantuk. Kurangnya produksi melatonin inilah, kata Meadows, yang memicu gangguan tidur.
Tak berhenti hanya sampai di situ, lanjut dia, kurangnya produksi melatonin juga dapat menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan dan kelelahan di pagi hari. Selain itu, efek lain yang juga bisa dirasakan oleh orang yang mengalami gangguan tidur adalah terganggunya prefrontal cortex di otak yang berpengaruh terhadap rasionalitas.
Akibatnya, orang tersebut akan cenderung bertindak lebih emosional di pagi harinya. Parahnya lagi bila kebiasaan tidur dengan TV menyala dibiarkan selama jangka panjang akan membuat seseorang mudah depresi.
Jadi, mulai sekarang biasakan mematikan TV sebelum tidur agar Anda terhindar dari risiko tersebut. (Daily mail)
Tag
Berita Terkait
-
Menyentuh! Bripka Handoko Izinkan Anak Tahanan Tidur di Luar Sel demi Peluk Ayahnya
-
Bahaya 'Siang Ngantuk, Malam Melek' Lebih Serius dari yang Kamu Kira! (Menarik karena menakutkan)
-
Bukan Gaun Mewah, Ini Pilihan Rose BLACKPINK di Paris Fashion Week! Berani Beda?
-
Tidur Nyaman dan Sehat: Vacuum Springbed Jadi Solusi Praktis untuk Hidup Urban
-
Diborong Tasya Farasya demi Move On dari Eks Suami, Berapa Harga Piyama Victoria Secret?
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
Terkini
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!