Suara.com - Ginseng Korea merupakan ramuan bergizi yang telah digunakan selama berabad-abad sebagai penambah energi dan mengobati berbagai masalah kesehatan.
Tak hanya itu, para ilmuan percaya bahwa ginseng Korea dapat membantu otak memproduksi lebih banyak senyawa endokrin yang membantu menyeimbangkan hormon penyebab stres fisik dan emosional yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenalin.
"Ginseng Korea saat ini menjadi tren, karena ginseng cocok untuk semua penyakit dan meningkatkan metabolisme tubuh," terang ujar Prof. Dong - Kwon Rhee dari Sungkyunkwan University dalam Seminar Gingseng Korea yang diselenggarakan oleh aT Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (17/11/2015)
Di Korea, lanjut dia, ginseng Korea yang dipakai sebagai makanan sehari-hari itu telah bertransformasi ke berbagai produk seperti teh, pil hingga kapsul.
Produk-produk ini, kata Prof. Dong-Kwon, dapat digunakan untuk berbagai masalah kesehatan, seperti menurunkan kolesterol dengan meminum satu kapsul atau secangkir teh ginseng setiap dua hari sekali.
Untuk membuat teh ginseng, Anda dapat menuangkan air mendidih pada tiga sampai lima potongan tipis ginseng dan biarkan selama lima menit. Sementara jika terbuat dari ekstrak ginseng, hanya dengan mencampurkan bubuk teh ekstrak ginseng dengan satu cangkir air mendidih.
Penggunaan ginseng juga dapat dilakukan sebagai pengobatan alami untuk beberapa jenis sel kanker. Ini dikarenakan ginseng memiliki senyawa ginsenoside, yakni senyawa kimia yang dipercaya mempunyai sifat potensial untuk mencegah kanker.
"Minum satu kapsul ginseng paling sedikit lima hari seminggu selama dua bulan, lalu diikuti jeda selama tiga minggu, kemudia lanjutkan siklus ini. Apabila Anda sudah didiagnosa, konsultasi dulu dengan dokter," jelasnya lagi.
Tak hanya itu, ginseng juga membantu meningkatkan tingkat energi, vitalitas, kewaspadaan dan kejernihan pikiran, serta mengurangi atau menghilangkan kelelahan, suasana hati yang berubah-ubah, stres, serta sindrom prahaid (PMS) pada perempuan.
"Untuk olahragawan, Anda juga dapat melakukan siklus penggunaan dengan meminumnya setiap hari selama tiga minggu dan diikuti jeda seminggu," tutup Prof. Dong-Kwon.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?