Suara.com - Sungguh memprihatinkan, jumlah perempuan di Indonesia yang terinfeksi HIV terus meningkat dan salah satu penyebab karena ketidaksetiaan pasangannya.
Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2012 mencatat bahwa ada sekitar 6,7 juta lelaki yang membeli seks alias 'jajan' sehingga mengakibatkan 4,9 juta perempuan menikah dengan lelaki berisiko tinggi HIV itu.
"Di Indonesia seiring makin tinggi pertumbuhan ekonomi, semakin banyak jumlah mobile man with money (3M) yang menjadi high risk man. Laki-laki yang sering bepergian dengan memiliki daya beli yang tinggi sangat rentan terhadap seks aman dan mengonsumsi narkoba dengan jarum suntik," kata Executive Director Indonesian Business Coalition on Aids (IBCA) Ramdani Sirait dalam peluncuran buku "Jangan Bawa Pulang HIV", di Jakarta, Senin (30/11/2015).
Ia mengemukakan jumlah kasus HIV di Indonesia hingga Desember 2014 mencapai 160.138, dan angkat tersebut terus meningkat setiap tahunnya. Lebih lanjut Ramdani mengungkapkan berdasarkan data 2015, ada 9.000 ibu rumah tangga yang terkena HIV.
Sementara itu, ibu rumah tangga menempati posisi tertinggi kedua yang menderita AIDS dengan jumlah 1.044 (data 2014), setelah karyawan.
"Ibu rumah tangga merupakan profesi yang harusnya berisiko rendah, tetapi karena punya pasangan yang berisiko tinggi sehingga banyak yang terkena HIV," terangnya.
Perempuan, lanjut Ramdani, lebih berisiko tertular karena menerima cairan atau sperma sehingga bila selama berhubungan ada luka maka bisa tertular pasangannya yang sudah positif HIV.
Ia menambahkan bahwa HIV sebenarnya bisa diatasi tetapi kasus tersebut semakin meluas karena ketidaktahuan masyarakat, ketidakpedulian dan ketidaksetiaan.
"Ketidaksetiaan ini memprihatinkan karena ketika pendapatan meningkat, gaya hidup seseorang juga berubah," imbuh Ramdani.
Berita Terkait
-
HIV Sudah Bisa Dikendalikan, Stigmanya Belum
-
1 Desember Memperingati Hari Apa? Dari AIDS Sedunia hingga Kemerdekaan Rumania
-
Heboh Grup 'Gay Surakarta dan Sekitarnya' di Facebook, KPA Solo Buka Suara
-
CEK FAKTA: Benarkah HIV Tidak Berbahaya dan ARV Hanya Propaganda?
-
Kenapa Nikita Mirzani Laporkan Fitri Salhuteru? Ini Akar Masalahnya
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental