Suara.com - Sudah diketahui bahwa kudapan cokelat tak hanya meninggalkan rasa manis di lidah yang disukai banyak orang. Lebih dari itu, cokelat nyatanya juga menyimpan berbagai manfaat kesehatan, bahkan bisa membantu mengatasi risiko penyakit berat.
Sebuah studi terkini misalnya, menyebut bahwa mengonsumsi cokelat hitam bisa membantu melindungi diri dari risiko mengidap penyakit mematikan yakni kanker. Menurut peneliti dari Indiana University, magnesium yang terkandung dalam cokelat dapat membunuh sel kanker pankreas, yang merupakan penyebab kematian keempat akibat kanker di Amerika Serikat (AS).
Dr Ka He selaku peneliti menjelaskan, kanker pankreas merupakan kanker yang memberi harapan hidup terendah dibandingkan jenis kanker lainnya. Namun menurutnya, studinya menemukan bahwa mengonsumsi cokelat hitam bisa memperpanjang harapan hidup pasien kanker, sekaligus merupakan upaya pencegahan terbaik.
Untuk sampai pada kesimpulan ini, tim peneliti telah melakukan penelitian terhadap 66 ribu lelaki dan perempuan berusia 50-76 tahun. Mereka berusaha melihat kaitan antara magnesium yang ditemukan dalam cokelat hitam dan efeknya terhadap kanker pankreas.
Para peneliti menemukan, penurunan asupan magnesium 100 mg per hari dapat meningkatkan risiko kanker pankreas sebanyak 24 persen. Sementara itu mereka yang rutin mengonsumsi cokelat hitam yang mengandung magnesium, memiliki harapan hidup lima tahun lebih lama dibanding mereka yang tidak mengsonsumsinya.
"Mengonsumsi cokelat hitam dengan kandungan magnesium yang tinggi bisa menjadi cara menyenangkan dalam mencegah risiko kanker pankreas," ujar salah seorang peneliti lainnya, Daniel Dibaba. [Daily Mail]
Berita Terkait
-
Momen Emosional Angelina Jolie, Nangis di Depan Publik Kenang Pesan Ibunya Soal Kanker
-
PNM Ajak Dua Nasabah Unggulan Mekaar Ikut Serta dalam Tokyo Handmade Marche 2025
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Indomie Soto Banjar Mengandung Zat Pemicu Kanker? Ini Kata Otoritas Taiwan dan BPOM
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat