Suara.com - Tanya:
Selamat sore Dokter,
Salam kenal. Dok, adakah cara untuk mencegah kerontokan rambut setelah kemoterapi? Atau ada obat lainkah, Dok? Saat ini, saya mengonsumsi rebusan daun sirsak untuk menghilangkan kanker darah saya. Apakah daun sirsak juga membuat rambut saya rontok? Mohon solusinya, Dok. Terima kasih.
Fitri
Jawab:
Selamat sore Saudari Fitri,
Kerontokan rambut pascakemoterapi terjadi karena efek samping yang kuat dari kemoterapi yang bertujuan membunuh sel-sel tubuh yang cepat berkembang seperti sel tumor. Selain sel tumor, ada juga sel-sel normal yang tumbuh cepat seperti folikel rambut, kulit, mukosa pencernaan, dan sebagainya sehingga sel-sel ini pun terkena dampak dari kemoterapi.
Inilah yang menyebabkan mengapa terjadi kerontokan rambut pada pasien yang menjalani kemoterapi. Namun efek samping ini sudah diteliti secara mendalam terkait dosis dan waktu pemberiannya, sehingga benefit yang didapatkan (kesembuhan) lebih tinggi daripada efek sampingnya.
Tak hanya itu, saat ini sedang diteliti pula bagaimana cara membunuh sel tumor tanpa membunuh sel normal dalam tubuh? Apakah herbal solusinya? Memang pada beberapa penelitian dasar (yang tidak melibatkan manusia sebagai subjek penelitian), ada beberapa yang menunjukkan hasil tersebut. Namun, hal ini masih menjadi perdebatan, terkait beberapa hal:
1. Tidak semua substansi dalam herbal memiliki manfaat. Karena di dalam satu produk herbal (seperti ekstrak daun sirsak, kulit manggis, sarang semut, buah merah), masih mengandung ratusan bahkan ribuan jenis substansi dalam berbagai tingkat kadar bahkan kebanyakan di antara tidak memiliki manfaat atau justru berbahaya.
Untuk itu, mono substansi (seperti dalam obat atau kemoterapi), dipercaya lebih bermanfaat dan dapat diperhitungkan dosisnya dibandingkan dengan herbal.
2. Tidak semua produk herbal mengandung kadar yang sama, tergantung jenis tanah dan mineral dimana tanaman tersebut ditanam serta waktu pemanenan. Beberapa tempat seperti di Tawangmangu memang telah menerapkan standarisasi penanaman herbal oleh Kemenkes RI, tetapi itupun masih terjadi perbedaan kandungan.
3. Ada kemungkinan interaksi antarsubstansi herbal ataupun kemoterapi jika digunakan bersamaan, efeknya dapat meningkatkan atau justru melemahkan dosis. Untuk itu, jika Anda sedang menggunakan herbal bersamaan dengan kemoterapi, diharapkan Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Ada beberapa center Rumah Sakit telah menyediakan poliklinik herbal (obat tradisional) yang diakui Kemenkes dan BPOM seperti RSUD Dr Soetomo Surabaya, Klinik Hortus Mediscus Tawangmangu, dan RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, tapi terapi herbal menjadi pilihan terapi komplementer (alternatif) pada pasien-pasien kanker yang sudah melakukan berbagai jenis radioterapi dan kemoterapi, tapi belum merasakan perubahan yang signifikan.
Sulitnya penyembuhan kanker menyebabkan banyaknya berkembang terapi-terapi alternatif yang ilegal dan tidak terdaftar dalam BPOM. Untuk itu, jangan takut untuk berkonsultasi dengan dokter dan tetap telaten dalam mengupayakan kesembuhan yang terbaik.
Bukankah tujuan utamanya adalah sembuh total dari sel kanker? Sehingga upaya-upaya penyembuhan efek samping bisa menjadi pilihan selanjutnya.
Terima kasih banyak, mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan.
Dijawab oleh dr. Jonathan Hasian
Sumber: www.meetdoctor.com
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi