Suara.com - Pada anak laki-laki, penumpukan smegma atau krim putih di bagian organ intim umum dijumpai. Dokter spesialis bedah saraf Graha Rumah Sunatan, Jatiasih, Bekasi, dr. Mahdian Nur Nasution,
mengatakan hal ini terjadi karena pada saat lahir, umumnya prepusium dan kepala penis anak masih menyatu dalam satu struktur.
Barulah setelah lahir, terjadi proses normal pemisahan prepusium dari kepala penis pada masa pertumbuhan.
"Proses ini melibatkan matinya sel-sel kulit dan pembentukan smegma (krim putih) di lapisan tersebut. Perubahan ini umumnya terjadi sebelum anak berusia lima tahun," ujar dokter yang
menemukan 'Mahdian Klem' pada seminar media 'Sunat: Cara Mudah Membersihkan Mr P' di Jakarta, Minggu (27/3/2016).
Pada anak yang lebih besar, penumpukan smegma dapat terjadi karena anak belum dapat membersihkan organ kemaluannya sendiri dan karena ujung prepusium yang sempit atau bahkan tertutup.
“Perlu diperhatikan agar tidak menarik prepusium secara paksa untuk membersihkan smegma pada anak-anak. Karena hal ini dapat menimbulkan cedera pada penis dan prepusium,” jelas Mahdian.
Selain menimbulkan nyeri hebat, penarikan secara paksa dapat menimbulkan perdarahan, robekan, hingga jaringan parut yang dapat merepotkan di kemudian hari. Untuk mempermudah pembersihan smegma, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah penyunatan.
"Setelah disunat, daerah ini menjadi lebih mudah dijangkau dan dibersihkan. Pembentukan smegma atau krim putih juga jauh berkurang karena prepusium yang melepaskan sel kulit mati
pembentuk smegma juga telah dibuang," imbuhnya.
Anak dengan penyempitan kulup atau fimosis dikatakan Mahdian, dapat mengalami infeksi saluran kemih. Pada kasus yang seperti ini, selain mempermudah membersihkan penis, sunat juga
dapat mencegah infeksi berulang pada saluran kemih. Bahkan, menurut Mahdian, sunat telah direkomendasikan oleh WHO sebagai salah satu cara pencegahan penularan HIV/AIDS yang efektif.
"Sekarang ini telah dipermudah dengan hadirnya berbagai teknik sunat yang modern, praktis, dan aman. Salah satu teknik sunat modern yang makin populer adalah klem sekali pakai yang lebih cepat sembuh dan minim risiko infeksi,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Apa Perbedaan Doa Iftitah Shalat Fardu dan Shalat Sunah? Ini Jawabannya
-
Belum Disunat, Boy William Ungkap Ketakutannya ke Dokter Boyke
-
Infertilitas Bukan Hanya Urusan Perempuan: Saatnya Kesehatan Reproduksi Pria Diperhatikan
-
Usai Mualaf, Ustaz Yahya Waloni Tak Boleh Masuk Masjid karena Belum Sunat
-
Tak Lagi Pahit, Ini Inovasi Jamu Herbal Rasa Buah untuk Kesehatan Reproduksi Perempuan
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis