Suara.com - Belum lama ini publik dihebohkan dengan kematian mendadak ayah dari pelajar SMA di Medan, Sonya Depari yang berseteru dengan polisi saat razia. Sang ayah diduga meninggal setelah mengetahui pemberitaan mengenai anaknya yang mengaku-ngaku anak kandung Arman Depari, Deputi Bidang Pemberantasan BNN, saat polisi menilangnya usai melaksanakan Ujian Nasional (UN).
Memang pada berapa kasus, mendengar kabar yang tidak menyenangkan dapat membuat seseorang yang memiliki riwayat jantung merasakan serangan. Lalu, bagaimana mekanismenya stres bisa menyebabkan kematian pada penderita penyakit jantung?
Dr. dr. Basuni Radi, SpJP(K) dari RS Jantung Harapan Kita mengatakan bahwa kematian akibat serangan jantung iskemik yang dipicu stres terjadi ketika suplai oksigen untuk memompa jantung terganggu.
"Stres menyebabkan denyut nadi meningkat, tekanan darah tinggi naik sehingga kebutuhan akan oksigen juga meningkat. Kondisi ini menyebabkan robekan di pembuluh darah jantung maupun otak yang memicu gumpalan, sehingga memicu serangan jantung," ujarnya pada temu media '25 Tahun ASMIHA' di Jakarta, Jumat (15/4/2016).
Namun Basuni tak mau menyebut stres menjadi penyebab kematian pada orang yang mengalami serangan jantung. Menurutnya, stres hanyalah faktor risiko yang memperburuk kondisi orang dengan penyakit jantung koroner.
"Istilahnya oksigen sebagai bahan bakar jantung untuk memompa darah. Ketika kebutuhan oksigen meningkat karena denyut nadi dan tekanan darah naik maka risiko kematian akibat serangan jantung juga tinggi," imbuhnya.
Basuni membenarkan pada sebagian orang dengan tipe kepribadian yang emosional tubuh sangat cepat memproduksi hormon stres. Sehingga kondisi tertentu yang menyebabkan stres dapat meningkatkan risiko seseorang yang memiliki riwayat penyakit jantung mengalami kematian.
"Kalau dikaitkan dengan stres saja tidak bisa, karena penyebab timbulnya serangan hingga kematian itu multifaktor. Bisa saja memang sudah ada penyempitan sebelumnya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Saat Medsos Jadi Cermin Kepribadian: Siapa Paling Rentan Stres Digital?
-
Keluarga Ragu dan Desak Usut Kasus Arya Daru Lagi, Polisi Bakal Buktikan 20 CCTV
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
10 Kebiasaan Buruk yang Sering Jadi Cara Keliru Atasi Stres
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!