Suara.com - Apakah Anda atau pasangan memiliki riwayat alergi? Jika ya, maka anak Anda berisiko mengalami alergi sebanyak 40-60%.
Angka ini akan meningkat jika Anda dan pasangan sama-sama memiliki alergi yang sama terhadap alergen tertentu. Bahkan jika Anda maupun pasangan bebas dari riwayat alergi, buah hati akan tetap berisiko mengalami alergi sebesar 5-15%.
Hal ini disampaikan Konsultan Alergi-Imunologi Anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Zakiudin Munasir, SpA(K), pada temu media peluncuran 'Allergy Awareness Week, Buku dan Website alergianak.com' di Jakarta, belum lama ini.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa alergi yang dialami anak sejak kecil dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya. Anak yang menderita alergi akan menimbulkan reaksi alergi ketika kontak dengan alergen tertentu.
"Gejalanya bisa berupa gangguan pernapasan, kulit, pencernaan dan gejala-gejala lain seperti pada mata dan susunan saraf pusat atau sakit kepala," ujar Zaki.
Sementara itu, DR. Dr. Herqutanto, MPH, MARS, selaku Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menjelaskan, alergi memiliki dampak lebih dari sekadar gangguan atau gejala pada pernapasan, kulit, atau pencernaan.
"Alergi tidak saja berdampak pada tingkat kesehatan di kemudian hari, seperti timbulnya asma dan rhinitis, serta meningkatnya risiko penyakit degeneratif, tapi juga dampak sosial seperti harus sering ke dokter, meningkatnya pengeluaran untuk kesehatan, berkurangnya produktivitas dan dampak sosial lainnya," imbuhnya.
Oleh karena itu, baik Zaki maupun Herqutanto menegaskan bahwa pencegahan merupakan hal terpenting agar anak tidak alergi. Salah satunya, menurut Zaki, bisa dilakukan dengan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan dan melahirkan melalui persalinan normal.
"Pencegahan efektif ya dengan memberi ASI eksklusif," tuturnya.
Dan, bila Anda memiliki anak yang berisiko mengalami alergi, bisa segera mengunjungi www.alergianak.com untuk mengetahui informasi lengkap seputar alergi, serta konsultasi langsung dengan pakar alergi yang kompeten.
Berita Terkait
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
-
7 Tanda Anak Alami Gangguan Penglihatan, Orang Tua Wajib Waspada!
-
Benarkah Vaksinasi Campak Bisa Picu Kecacatan Anak? Ini Penjelasan Dokter
-
Cuci Tangan Selamatkan Nyawa: Fakta Penting Sanitasi Sekolah yang Sering Disepelekan
-
5 Manfaat Musik Bagi Anak, Bantu Kenali Emosi Sejak Usia 3 Tahun
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas