Suara.com - Ganja selama ini dikaitkan dengan risiko ketergantungan pada pemakainya. Tapi tak banyak yang tahu bahwa ganja memiliki sederet manfaat bagi kesehatan.
Dalam lingkup kecil, pasien kanker, multiple sclerosis hingga crohn bertahan hidup dengan bantuan ganja. Baik dengan mengonsumsinya secara langsung atau menghisapnya seperti rokok, membuat pasien penyakit kronis ini terbebas dari rasa sakit.
Bahkan tak sedikit penelitian yang telah menonjolkan manfaat ganja bagi kepentingan medis. Tak seperti obat pereda nyeri yang berbahan kimia yang syarat akan efek samping, ganja diyakini lebih aman digunakan dalam jangka panjang. Penelitian pun juga telah membuktikan bahwa penggunaan ganja jangka panjang dalam lingkup medis tidak menyebabkan kerusakan hati.
Selain membantu meredakan nyeri pada pasien penyakit kronis, ganja juga bermanfaat untuk menekan rasa mual yang biasanya dialami penyandang kanker dan harus mendapat tindakan kemoterapi.
Tak hanya itu, banyak perempuan yang telah membuktikan bahwa ganja bisa membantu mengurangi rasa nyeri saat menstruasi dan sederet keluhan saat PMS seperti perubahan suasana hati dan menggigil.
Namun tentu saja manfaat kesehatan dari ganja hanya bisa diperoleh setelah konsultasi dengan dokter. Ganja hanya akan bermanfaat bagi kesehatan Anda jika dikonsumsi dengan dosis yang tepat.
Sayangnya hal ini yang belum banyak dipahami. Ganja kerap disalahgunakan sehingga tak memiliki manfaat apapun bagi kesehatan. Padahal, layaknya tanaman herbal lainnya, ganja merupakan obat alami yang disediakan alam untuk umat manusia. (boldsky.com)
Berita Terkait
-
Demi Upah Rp200 Ribu, Dua Pria Nekat Simpan 53 Kg Ganja Aceh di Kontrakan Jakarta Timur
-
Residivis Narkoba Jadikan Anak Kandung Kurir, Polisi Gagalkan Pengiriman 44 Kg Ganja ke Jakarta
-
Kepala BNN Ngaku Dukung Riset Ganja Medis: Kalau Bisa Dibuktikan, Mengapa Tidak?
-
Ganja Akhirnya Diteliti di Indonesia! Kepala BNN: Bila Oke Dibeli Pakai Resep Dokter
-
Detik-detik Jarred Dwayne Shaw Ditangkap soal Kasus Narkoba di Apartemen Cisauk
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat