Suara.com - Mengalami masalah kesuburan memang menjadi momok bagi pasangan yang telah menikah. Tak hanya perempuan yang berisiko mengalami gangguan ini, laki-laki juga berkontribusi memunculkan masalah kesuburan sebanyak 50 persen.
Banyak faktor yang bisa memicu gangguan kesuburan. Dokter spesialis okupasi sekaligus konsultan RSU Bunda Jakarta, Dr Kasyunnil Kamal Ms SpOk menuturkan beberapa hal yang bisa menyebabkan kemandulan antara lain paparan bahan kimia, suhu tinggi, dan masalah psikologis yang dialami lelaki maupun perempuan.
"Selama ini kan perempuan saja yang selalu disalahkan jika sulit memiliki keturunan. Faktanya, laki-laki juga berisiko, terutama pada profesi-profesi tertentu yang terpajan suhu tinggi, bahan kimia, atau tekanan psikologis yang tinggi," ujarnya pada temu media di RSU Bunda Jakarta, Jumat (12/8/2016).
Menurut Kasyunnil, lelaki yang berprofesi sebagai supir jarak jauh, paling rentan mengalami kesulitan dalam memiliki keturunan. Pasalnya, paparan suhu yang tinggi di balik kemudi selama belasan jam lamanya berpotensi menurunkan jumlah, kecepatan gerak, dan perubahan bentuk sperma.
"Sperma yang bagus itu jika testis yang memproduksi berada pada suhu 3-4 derajat lebih rendah dibandingkan suhu normal tubuh. Sehingga kalau terlalu panas, akan mempengaruhi tingkat kesuburan lelaki," tambah dia.
Selain profesi pengemudi jarak jauh, tukang las, kata Kasyunnil, juga berisiko mengalami gangguan kesuburan. Orang yang berprofesi sebagai tukang las sering terpapar bahan kimia chromium yang menurutnya bisa mengurangi produksi sperma.
"Paparan bahan kimia terus-menerus bisa mengganggu proses spermatogenesis sehingga kualitas sperma berkurang," imbuhnya.
Agar pajanan bahan kimia tak mempengaruhi proses kesuburan lelaki yang berprofesi sebagai tukang las, Kasyunnil mengimbau agar pekerja memisahkan seragam kerjanya dengan pakaian sehari-hari yang dipakainya. Selain itu menjaga kebersihan diri juga penting dilakukan untuk mencegah pajanan masuk ke dalam tubuh.
"Cuci tangan sebelum makan, minum, dan setelah bekerja. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan