Suara.com - Merokok sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi sebagian masyarakat, termasuk di Indonesia. Jumlah penduduk di bawah usia 15 tahun yang merokok dan mengunyah tembakau cenderung meningkat dari tahun ke taun.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Kementerian Ksehatan RI, peningkatan ini ditunjukkan dalam Riskesdas 2007 (34,2 persen), Riskesdas 2010 (34,7 persen) dan Riskesdas 2013 (36,3 persen).
Kebiasaan merokok menimbulkan banyak gangguan medis, sebut saja kanker paru, kanker mulut, dan penyakit pembuluh darah. Salah satu penyakit pembuluh darah yang hanya menyerang kaum perokok adalah Buerger disease.
Apa itu Buerger disease?
Buerger Disease atau dalam dunia medis disebut Tromboangiitis Obliterans adalah penyakit pembuluh darah (arteri & vena) yang bersifat khusus menyerang pada anggota gerak dan jarang pada alat-alat dalam. Kelainannya berupa peradangan dan penyumbatan oleh trombus pada daerah yang terkena, terutama pembuluh darah kecil dan sedang di kaki dan tangan.
Penyumbatan dan peradangan yang terjadi menyebabkan bagian ujung-ujung anggota gerak kekurangan oksigen, mati, kemudian membusuk.
Hampir 100 persen kasus Buerger Disease menyerang perokok pada usia dewasa muda. Penyakit ini banyak terdapat di Korea, Jepang, Indonesia, India, dan negara lain di Asia Selatan, Asia Tenggara dan Asia Timur.
Kematian yang diakibatkan oleh penyakit Buerger masih jarang, tetapi pada pasien penyakit ini yang terus merokok, 43 persen dari penderita harus melakukan satu atau lebih amputasi pada 6-7 tahun kemudian.
Mengapa Buerger Disease Hanya Menyerang Perokok?
Perlu diketahui, rokok mengandung kurang lebih 4000 zat, dan 200 di antaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah nikotin, karbon monoksida dan tar.
Ada berbagai jenis rokok di pasaran yaitu rokok putih, kretek, dan rokok cerutu. Rokok putih mengandung 14–15 mg tar dan 5 mg nikotin, sementara rokok kretek mengandung sekitar 20 mg tar dan 4 – 5 mg nikotin.
Hal ini menunjukkan bahwa kandungan tar dan nikotin pada rokok kretek lebih tinggi daripada rokok putih. Kandungan tar dan nikotin pada cerutu paling tinggi karena ukurannya yang lebih besar. Bagaimana tiga zat ini menyebabkan Buerger Disease? Berikut uraian yang dihimpun hellosehat.com:
1. Nikotin
Nikotin dapat merusak saraf, meganggu fungsi otak serta jantung. Nikotin juga dapat mengganggu sistem saraf simpatis dengan merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah dan kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung.
Pada pembuluh darah, nikotin berfungsi memanggil sel-sel darah trombosit dan menyebabkan penempelan trombosit ke dinding pembuluh darah. Tumpukan ini memicu peradangan sehingga semakin banyak sampah yang menumpuk di dinding pembuluh darah yang berakibat penyempitan.
Penyempitan pembuluh darah di bagian ujung tubuh (jari kaki dan jari tangan) akibat nikotin akan meningkatkan risiko terjadinya ateriosklerosis. Penyempitan inilah menyebabkan aliran terhambat sehingga bagian yang kurang darah akan mati dan membusuk.
2. Karbon monoksida (CO)
Gas karbon monoksida (CO) memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam eritrosit. Hemoglobin seharusnya berikatan dengan oksigen untuk didistribusikan ke seluruh tubuh. Faktanya kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen, sementara dalam darah perokok mencapai 4-15 persen.
Otomatis pada perokok, CO akan menurunkan penghantaran oksigen ke jaringan seluruh tubuh. Karbon monoksida juga mengganggu pelepasan oksigen, mempercepat aterosklerosis, dan meningkatkan kekentalan darah sehingga mempermudah penggumpalan darah.
Kombinasi inilah yang menyebabkan aliran terhambat menuju bagian ujung-ujung tubuh sehingga bagian tersebut cepat membusuk karena kekurangan oksigen.
3. Tar
Tar merupakan komponen padat asap rokok yang bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut dalam bentuk uap padat. Setelah dingin, tar akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran pernapasan, dan paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3 – 40 mg per batang rokok.
Tar juga dipercaya menyebabkan dinding pembuluh darah rusak sehingga dapat menyebabkan tumpukan sampah yang kemudian menyumbat.
Apa Gejala Penyakit Buerger?
1. Gejala pertama berupa klaudikasi atau nyeri pada saat berjalan.
2. Fase awal menunjukkan kulit kemerahan, sedikit nyeri, dan vena teraba sebagai saluran yang mengeras sepanjang beberapa milimeter sampai sentimeter di bawah kulit. Kelainan ini sering muncul di beberapa tempat pada ekstremitas tersebut dan berlangsung selama beberapa minggu. Setelah itu tampak bekas yang berbenjol- benjol.
3. Pada penyumbatan yang lebih berat, nyerinya lebih hebat dan berlangsung lebih lama, bahkan nyeri saat istirahat.
4. Penderita sering kali mengalami fenomena Raynaud, suatu kondisi di mana ujung tubuh (jari, tumit, tangan, kaki) menjadi putih jika terkena suhu dingin.
5. Kedinginan, mati rasa, kesemutan, rasa panas pada ujung jari kaki atau jari tangan.
6. Kram otot, biasanya di telapak kaki atau tungkai.
7. Kebiruan pada jari tangan dan kaki yang kemudian menghitam dan membusuk.
8. Tidak ada denyutan nadi pada bagian yang kurang aliran darah.
9. Otot menjadi atrofi atau mengecil.
10. Tulang mengalami osteoporosis dan bila timbul pembusukan maka terjadi kerusakan tulang yang berkembang menjadi osteomielitis (radang tulang)
Berita Terkait
-
Rokok Ilegal Ancam APBN, Ekonom Ingatkan Pengawasan Ketat di Tengah Jeda Kenaikan Cukai
-
Wacana Kebijakan Kemasan Rokok Polos Dinilai Bisa Ganggu Rantai Pasok IHT
-
Lamban Lindungi Rakyat dari Rokok dan Gula, 32 Organisasi Desak Pemerintah Tegakkan PP Kesehatan
-
Tak Hanya Kebijakan Sesaat, Kalangan Industri Butuh Kepastian Pemerintah Soal IHT
-
Polri Ungkap Modus Baru Narkoba: Obat Bius Legal 'Etomidate' Diubah Jadi Cairan Vape
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal