Suara.com - Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker merupakan penyebab kematian peringkat ke-3 di Indonesia.
Peringkat pertama diduduki oleh penyakit jantung, dan peringkat kedua diduduki oleh penyakit menular, maternal, perinatal, dan kondisi gizi.
Menurut Departemen Kesehatan Indonesia, lebih dari 30 persen dari kematian akibat kanker disebabkan oleh lima faktor risiko perilaku dan pola makan, yaitu indeks massa tubuh tinggi, kurang konsumsi buah dan sayur, kurang aktivitas fisik, merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan.
Lantas, jenis kanker apa saja yang paling mematikan di Indonesia? Berikut enam jenis kanker paling mematikan di Indonesia, dihitung berdasarkan jumlah kematian yang diakibatkan.
Daftar ini diurutkan oleh hellosehat.com, dari posisi keenam hingga posisi pertama dengan jumlah kematian terbanyak.
6. Kanker prostat
Kematian di Indonesia menurut WHO 2014: 9.176 orang
Seorang lelaki lebih mungkin untuk mendapatkan kanker prostat setelah usia 50 tahun. Dokter biasanya banyak menemukan jenis kanker ini pada pria yang lebih tua dari 65 tahun.
Kanker ini biasanya lebih umum di antara orang Afrika dibandingkan dengan orang kulit putih, orang Asia, atau Hispanik, namun para ahli tidak tahu mengapa.
Penyakit ini dapat menyerang keluarga lelaki. Beberapa perubahan gen juga dapat menyebabkan hal itu. Lelaki yang makan banyak daging merah atau produk susu tinggi lemak (dengan sedikit buah-buahan dan sayuran) lebih berisiko terkena kanker prostat, menurut American Cancer Society.
Seorang lelaki harus melakukan tes darah untuk memeriksa lebih lanjut mengenai PSA (prostate-specific antigen). Ia juga dapat melakukan tes dubur digital, di mana dokter memasukkan jari bersarung ke dalam bagian pantat dan merasakan apakah area prostat mengeras, menggumpal, atau merasa abnormal.
Jika dokter Anda khawatir mengenai hasil Anda, kemungkinan ia menggunakan jarum kecil untuk mengambil sampel, atau “biopsi” pada daerah untuk memeriksa kanker. Ia juga mungkin dapat menggunakan UDG untuk melihat tumor.
Jika Anda terdiagnosis mengidap kanker prostat, maka hal itu sangat baik. Mengapa? Karena artinya, penyakit mematikan ini telah dideteksi lebih awal. Hampir semua lelaki dapat bertahan 5 tahun setelah terdiagnosis terkena kanker prostat stadium awal.
Kanker ini biasanya tumbuh perlahan-lahan dan tetap berada di daerah yang sama di mana ia muncul. Tetapi, ketika ia sudah menyebar ke daerah lain, maka ia akan bergerak dengan cepat. Sehingga, ketika dokter menemukan bahwa kanker Anda telah menyebar, kemungkinan Anda bertahan hidup akan sangat kecil.
Tag
Berita Terkait
-
Atap Asbes Bisa Picu Kanker, Ini 5 Alternatif Lain yang Lebih Aman dan Awet
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
BPOM Larang 2 Produk Pinkflash Mengandung Pewarna K10 dan Acid Orange, Ini Bahayanya untuk Kesehatan
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar