Suara.com - Pakar keperawatan maternitas Rita mengingatkan banyak pasangan yang menikah dini kerap kebingungan dalam merawat anaknya yang masih bayi.
"Ya, dipengaruhi juga dari aspek usia yang masih sangat muda. Mereka secara psikologis kerap belum siap untuk memiliki anak, terutama dari si ibunya," kata Ns. Rita Dewi, M.Kep.Sp.Kep.Mat. di Semarang, Sabtu (15/10/2016)
Hal itu diungkapkannya saat menjadi pemateri kegiatan "parenting class" bertema "Perawatan Bayi Baru Lahir" yang diprakarsai Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kusuma Pradja Semarang.
Rita yang juga Kepala Bidang Keperawatan RSIA Kusuma Pradja Semarang mengatakan bahwa anak, terutama yang masih bayi atau baru lahir, membutuhkan perawatan khusus yang harus dipahami para ibu.
"Mereka (pasangan dini) ini sebenarnya belum siap memiliki anak dan memang belum pernah punya anak jadi kebingungan. Namun, perawatan bayi baru lahir ini bisa dipelajari," katanya.
Secara umum, kata jebolan Magister Keperawatan Maternitas Universitas Indonesia (UI) itu, ada beberapa faktor yang harus dipahami dalam merawat bayi, yakni bayi butuh ketenangan dan kehangatan.
"Kemudian, pakaian bayi juga harus diperhatikan, cara memandikan bayi, perawatan tali pusar, hingga pemberian air susu ibu. Yang kerap jadi kendala, perawatan tali pusar bayi," katanya.
Biasanya, kata dia, ibu yang sudah pernah memiliki anak sudah paham. Akan tetapi, yang sama sekali belum memiliki anak sering kebingungan. Misalnya, ketika tercium bau menyengat dari tali pusar anaknya.
Ia menjelaskan bahwa prinsip perawatan tali pusar bayi adalah bersih dan kering sehingga ibu harus sesering mungkin membersihkan dengan air hangat dan kasa steril tanpa menunggu sampai bayi dimandikan.
"Begitu tahu popok anaknya basah, segera bersihkan tali pusar. Sebenarnya kalau perawatan dilakukan secara tepat, biasanya dalam 5 sampai 7 hari tali pusar sudah kering atau 'puput'," kata Rita.
Sementara itu, Direktur RSIA Kusuma Pradja Semarang dr. Makmur Santosa, MARS, menjelaskan "parenting class" merupakan kegiatan bulanan yang menyasar kalangan ibu, kader posyandu, dan PKK.
"Jadi, bisa membantu memberikan edukasi kepada mereka. Temanya bervariasi, tetapi seputar kesehatan ibu dan anak. Alhamdulillah, antusias peserta sangat besar meski tidak gratis," katanya.
Bahkan, kata dia, peserta tetap antusias berdatangan meski beberapa waktu lalu Jalan Bugangan Raya yang menjadi akses jalan menuju RSIA Kusuma Pradja sempat tergenang rob atau limpasan air laut.
"Alhamdulillah, sejak 8 Agustus lalu sudah tidak rob lagi. Ya, ini semua tidak lepas dari upaya Pemerintah Kota Semarang dan jajaran terkait. Kami sangat berterima kasih," pungkas Makmur. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia