Apakah Anda tergolong mudah cemas, meskipun kondisi yang Anda khawatirkan tak terbukti?
Jika ya, maka risiko Anda mengidap kanker cukup tinggi.
Hal ini disimpulkan sebuah penelitian terkini yang dipublikasikan dalam kongres tahunan European College of Neuropsychopharmacology, belum lama ini.
Setelah menganalisis data dari 15.000 responden di Inggris, para peneliti menemukan bahwa lelaki yang sering dilanda kecemasan punya risiko lebih tinggi mengalami kematian akibat kanker.
Menurut peneliti, hormon kortisol yang diproduksi saat seseorang mengalami kecemasan yang berperan meningkatkan risiko kanker ini.
"Hormon kortisol dapat menghambat kemampuan sel dalam memperbaiki DNA yang rusak sehingga mempercepat pertumbuhan tumor dan sel kanker," ujar peneliti utama, Olivia Remes dari University of Cambridge.
Remes menambahkan, gejala kecemasan yang dapat meningkatkan risiko kanker biasanya menunjukkan gejala khawatir berlebihan hingga mengganggu jam tidur seseorang.
Penelitian lebih lanjut, menurutnya harus dilakukan untuk menentukan apakah dengan mengobati kecemasan, dapat mengurangi risiko kanker Anda.
"Meski demikian, semakin Anda cemas maka risiko mengidap kanker juga semakin besar," tambahnya.
Jika Anda merasa terganggu dengan kecemasan yang Anda alami, Remes menyarankan untuk segera menemui ahli kesehatan jiwa atau psikiatri untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
"Terapi perilaku kognitif dan obat-obatan mungkin dapat membantu Anda mengurangi kecemasan," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar