Suara.com - Kanker payudara merupakan penyebab kematian tertinggi akibat kanker di Indonesia. Tidak hanya kaum hawa, kaum lelaki pun tetap menjadi target dari penyakit ini. Meskipun begitu, sebagian besar penyakit ini dialami perempuan.
Lalu bagaimana mekanisme hingga terjadi benjolan di area payudara? dr. Hardinah Sabrida, MARS, dari Divisi Deteksi Dini RS Kanker Dharmais mengatakan bahwa perempuan dan lelaki memiliki hormon estrogen dalam kadar berbeda.
Namun selain dihasilkan oleh tubuh, hormon yang berperan dalam fungsi reproduksi hingga menjaga kesehatan kulit ini juga bisa didapat dari luar tubuh, seperti konsumsi makanan berlemak hingga pola pikir yang memicu stres. Hal ini mendorong jumlah estrogen berlebihan dan memicu benjolan.
"Penyebab kanker payudara adalah estrogen. Stres dan pola makan berlemak meningkatkan hormon estrogen. Karena jumlah estrogen berlebihan, maka perginya ke payudara jadi benjolan, atau kalau ke rahim jadinya kista," ujar dr Hardinah pada temu media 'Breast Cancer Awareness' di Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Oleh karena itu, kata dia, penting untuk melakukan pola hidup sehat agar tidak mengganggu jumlah normal hormon estrogen dalam tubuh. Penyakit kanker juga menurutnya, bukan terjadi dalam waktu singkat, namun merupakan akumulasi pola hidup tak sehat sejak remaja.
"Ketidakseimbangan pola pikir, pola makan, dan pola hidup seperti suka begadang, merokok, minum alkohol, dan stres memicu perubahan estrogen dalam tubuh. Untuk itu mulailah cerdas dan seimbang antara ketiganya sehingga bisa mencegah munculnya benjolan," tambah dia.
Meski demikian, lanjut dr Hardinah, benjolan di payudara tak selalu berarti kanker. Bisa saja hanya sekedar tumor jinak sehingga jangan takut untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengalami kelainan di payudara.
"Mulailah lakukan deteksi dini payudara sebulan sekali. Cara yang paling mudah dan bisa dilakukan sendiri adalah dengan sadari atau periksa payudara sendiri. Jika merasa ada perubahan di payudara bisa dilakukan USG untuk mendapat diagnosis yang lebih akurat," pungkas dia.
Berita Terkait
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Yuk Lebih Aware: Mitos vs Fakta Kanker Payudara yang Perlu Kamu Tahu
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek