Suara.com - Jumlah pengidap kanker di Indonesia meningkat tajam. Hal ini diketahui dari jumlah penderita kanker di Gedung A RCSM yang mencapai 35% dari jumlah total pasien yang dirawat.
Meski jumlah penderitanya masih lebih rendah dibandingkan pasien gagal ginjal, namun biaya perawatan penyakit ini jauh lebih besar.
Data GLOBOCAN 2012 menunjukkan kasus baru kanker, baik pada laki-laki maupun perempuan, cukup besar. Pada laki-laki didominasi kanker paru dan kolorektal, sedangkan perempuan dominan kanker serviks dan kanker payudara.
Terkait pelayanan kanker di Indonesia, Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia Prof. DR. dr. Aru WisaksonoSudoyo Sp.PDl-KHOM mengatakan tidak meratanya dokter spesialis kanker atau onkolog maupun bedah onkolog merupakan salah satu faktor tingginya angka kematian akibat kanker. Bahkan, di ujung timur Indonesia, belum tersedia dokter spesialis kanker.
"Jumlah dokter bedah onkologi hanya 200 orang, spesialis onkologi medik 130 orang, dan spesialis radioterapi lebih kecil lagi. Di Indonesia Timur bahkan tidak ada dokter spesialis onkologi medik maupun bedah onkologi. Oleh karena itu kalau sistemnya untuk mengejar pelayanan kuratif, maka tidak akan terkejar," ujarnya dalam diskusi "Mari Bersama Kalahkan Kanker Payudara" di Jakarta, Minggu (23/10/2016).
Permasalahan pelayanan kanker di Indonesia, menurutnya, sangat kompleks. Hal ini dapat dilihat dari insiden kanker yang sangat tinggi, diagnosis terlambat mencapai 70 persen kasus, dan pengobatan tidak optimal mencapai 50 persen.
"Tetapi, di antara berbagai tantangan, kemajuan di bidang penyakit kanker juga membaik. Misalnya dalam kemampuan terhadap perjalanan penyakit kanker yang semakin baik sehingga saat ini penderita kanker dapat berumur lebih panjang, bahkan hampir sama dengan orang tanpa kanker," tambahnya.
Hal ini, menurutnya menjadi peluang dalam pelayanan pasien kanker sekaligus perubahan paradigma dari tujuan menyembuhkan menuju perawatan demi meningkatkan kualitas hidup pasien.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang