Suara.com - Jika Anda berada pada profesi yang menyebabkan tingkat stres meningkat, waspadalah. Pasalnya sebuah penelitian yang dilakukan tim Indiana University Kelley School of Business menemukan bahwa karyawan dengan tuntutan kerja berat berada pada risiko lebih tinggi sebesar 15.4 persen, menghadapi kematian.
Untuk mendapatkan temuan ini peneliti melibatkan 2363 orang berusia 60an selama tujuh tahun. Dalam periode tersebut, peneliti juga mewawancarai pola hidup responden selama bekerja.
"Kami menanyakan bagaimana tuntutan pekerjaan yang mereka terima saat produktif. Berapa jumlah pekerjaan yang harus dipenuhi setiap hari, dan bagaimana hubungan dengan atasan dan teman kerja," ujar Erik Gonzales Mule peneliti utama seperti dilansir Boldsky.
Peneliti mengatakan, stres menyebabkan seseorang harus bekerja lebih keras untuk menggunakan seluruh energi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Hal ini mengubah metabolisme tubuh menjadi tidak terkontrol dan memicu berbagai penyakit yang menyebabkan kematian.
Gonzales pun menyarankan agar perusahaan menciptakan suasana yang nyaman saat bekerja sehingga karyawan terhindar dari stres berkepanjangan. Dalam penelitiannya Ia juga menemukan bahwa hal ini dapat meningkatkan profuktivitas karyawan yang juga menguntungkan perusahaan.
"Perasaan aman dan nyaman yang dirasakan karyawan dapat meningkatkan loyalitasnya terhadap perusahaan. Mereka akan lebih produktif dalam bekerja dan rendah risikonya dalam mengidap berbagai penyakit," tambah dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke