Suara.com - Telinga tak hanya berfungsi sebagai indra pendengar. Anda juga bisa mengetahui masalah kesehatan yang mungkin mengintai, melalui kondisi telinga.
Untuk itu jangan abaikan masalah pada indera pendengar Anda, karena dapat menjadi sinyal pertama adanya masalah kesehatan.
Berikut empat masalah kesehatan yang bisa ditilik melalui kondisi telinga Anda, seperti dilansir dari laman Prevention.
1. Diabetes
Gangguan pendengaran adalah masalah kesehatan ketiga yang paling banyak diidap masyarakat Amerika. Sebuah studi pada 2008 lalu menemukan adanya kaitan antara gangguan pendengaran dengan penyakit diabetes.
"Kami menemukan adanya hubungan antara gangguan pendengaran dan diabetes. 30 persen penderita diabetes memiliki gangguan pendengaran yang mungkin disebakan karena gangguan metabolik, sehingga racun masuk ke bagian dalam telinga," ujar Seth Schwartz, selaku peneliti.
2. Penyumbatan arteri jantung
Sebuah studi pada 2012 yang dilakukan di Los Angeles dan dipublikasikan dalam The American Journal of Cardiology menemukan bahwa orang yang memikiki daun telinga dengan lipatan diagonal, memiliki risiko tinggi mengidap penyakit jantung.
Meski demikian, Nuh Stern selaku pakar THT (telinga, hidung, tenggorokan) mengakui ada hubungan tak langsung antara kondisi telinga tersebut dengan risiko penyakit jantung. Namun Ia tak bisa membuat kesimpulan bahwa kondisi telinga tersebut menyebabkan risiko penyakit jantung meningkat.
3. Nyeri rahang
Pernah mengalami nyeri di bagian telinga? Mungkin hal ini menjadi tanda adanya gangguan pada rahang mulut anda.
"Banyak orang yang mengeluh nyeri telinga, namun setelah diselidiki, kondisi telinganya yang normal, dan penyebab sebenarnya adalah masalah rahang," kata Schwartz.
Nyeri rahang disebabkan oleh gangguan sendi temporomandibular yang menghubungkan rahang ke tulang telinga. Sehingga ketika Anda mengalami nyeri di bagian rahang, maka bisa dipastikan Anda juga akan mengalami nyeri di bagian telinga saat berbicara, mengunyah dan membuka mulut.
4. Kanker payudara
Kebanyakan orang berpikir bahwa kotoran telinga hanyalah hal menjijikkan yang ada di indra pendengarannya. Padahal, dikatakan Schwartz selaku pakar THT, kotoran telinga bisa menjadi sampel untuk meneliti adanya kanker payudara.
Ia mengatakan, orang yang memiliki kotoran telinga cenderung basah dan lengket, memiliki risiko lebih tinggi mengidap kanker payudara. Oleh karena itu jangan abaikan kondisi kotoran telinga Anda mulai dari sekarang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional