Suara.com - Memasuki periode pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI, orangtua, khususnya ibu kadang bingung menu apa yang tepat diberikan untuk si kecil. Pasalnya orangtua biasanya khawatir anak akan merespon negatif terhadap makanan yang diberikan.
Menurut dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Ibu Anak Grand Family PIK, Irene Melinda, teknik pemberian MPASI memang bervariasi. Namun merujuk pada aturan WHO, pemberian MPASI seyogyanya terdiri dari makanan utama dan buah.
Makanan utama, tambah Irene, bisa berupa bubur saring yang bertekstur lumat tanpa campuran susu. Sedangkan untuk pilihan buah bisa berupa pepaya, alpukat, atau pisang. MPASI ini menurutnya bisa diberikan pada bayi hingga usia 9 bulan.
"Kenapa tanpa campuran susu, karena kalau anak terbiasa di campur susu nanti terbawa sampai usia besar. Orangtua juga akan kerepotan mengurangi volume susu karena anak sudah terbiasa makan makanan yang dicampur susu," kata Irene saat membawakan talkshow pada Indonesia Maternity, Baby & Kids Expo (IMBEX) 2016 di Jakarta, Jumat (25/11/2016).
Setelah memasuki usia di atas 9 bulan, barulah orangtua bisa memberikan bubur tanpa disaring. Sedangkan pada usia 1 tahun, anak sudah bisa mengonsumsi menu keluarga pada umumnya.
Namun Irene mengingatkan para orangtua akan risiko alergi makanan yang mungkin bisa diidap anak. Caranya dengan memberikan menu bervariasi secara bertahap selama 12 hari pertama periode MPASI.
"Di 12 hari pertama kita bisa lihat anak kira-kira ada alergi atau nggak. Caranya 3 hari pertama kasih bubur polos saring tanpa campuran apapun. Lalu 3 hari berikutnya di campur pakai sayur. Kalau nggak ada alergi, lanjutkan 3 hari berikutnya dengan daging. Kalau nggak ada respon negatif, 3 hari terakhir bisa dicampur sayur dan ikan," katanya.
Semakin awal mengenalkan anak dengan makanan bervariasi, menurut Irene bisa semakin menurunkan risiko alergi pada anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia