Kementerian Kesehatan berencana melakukan uji coba pemberian tiga vaksin baru yang akan ditambahkan dalam program imunisasi dasar pada tahun 2017, yakni Measles Rubella (MR), HPV, dan Pneumococcus.
Untuk diketahui, vaksin yang masuk dalam program imunisasi dasar saat ini baru berjumlah delapan jenis. Dengan penambahan tiga jenis vaksin baru ini maka akan menambah jumlah vaksin dalam program imunisasi dasar nasional menjadi 11 jenis.
"2017 kita akan lakukan demonstrated project tiga vaksin baru. Ini bukan pilot project karena vaksin-vaksin ini sudah diuji di beberapa negara. Kita targetkan 2019 sudah bisa digunakan dalam program imunisasi dasar nasional," ujar dr M Subuh selaku Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan pada acara Jumpa Pers Akhir Tahun di Gedung Kemenkes, Jakarta, Kamis (29/12/2016).
Subuh menambahkan, uji coba vaksin Measles Rubella akan dimulai pada Januari 2017 di seluruh Pulau Jawa. Sedangkan vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks yang telah diuji coba di DKI Jakarta akan dikembangkan di Yogyakarta, dan vaksin Pneumococcus akan diuji coba di Lombok.
"Selama proses uji coba kita pelajari tidak hanya dari sisi teknis tapi juga fisiologi masyarakat. Selama satu tahun kita evaluasi ada penolakan-penolakan seperti masalah halal-haram, anak terlalu banyak disuntik itu bagaimana menyikapinya," tambah dia.
Subuh menargetkan hingga 2025 mendatang, total vaksin dalam program imunisasi dasar nasional berjumlah 14. Pertimbangan dilakukan tambahan vaksin dalam program imunisasi dasar karena negara maju saat ini sudah memasukkan 14 vaksin.
"Kalau sudah 14 vaksin, kedudukan kita sama dengan negara Eropa. Padahal semakin banyak anak diberi vaksin maka semakin terlindungi dari serbuan berbagai penyakit. Ini yang akan kita sosialisasikan pada 2017 mendatang," pungkasnya.
Baca Juga: Ramlan "Porkas" Ditembak Dua Kali, Erwin Situmorang Empat Kali
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter